Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 119 UIN Walisongo Semarang Bantu Warga Desa Kalirejo Olah Sampah Organik jadi Kompos

Diperbarui: 10 Juli 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

posko 119 (Dokpri)

Kalirejo - Pada Senin, 8 Juli 2024, mahasiswa KKN MIT 18 UIN Walisongo Semarang dari Posko 119 berpartisipasi dalam pembuatan kompos dari sampah organik bersama warga Desa Kalirejo. Kegiatan ini dimulai pukul 07.00 WIB dan dipandu oleh Bapak Syaikhu, ketua kelompok tani desa setempat.

Proses pembuatan kompos ini menggunakan bahan-bahan organik seperti jerami dan kotoran hewan. Langkah pertama adalah mengumpulkan jerami dan kotoran hewan, kemudian mencampurkannya dan membiarkannya selama kurang lebih 2-3 hari. Setelah itu, campuran tersebut dicacah hingga halus.

Selanjutnya, campuran yang sudah halus dimasukkan ke dalam mesin Milling, kemudian ditambahkan larutan mikroba fosfat dan Pseudomonas fluorescent (P60) dengan perbandingan 10 ml:10 ml dan dicampur dengan air hingga mencapai 15 liter. Proses pencampuran dihentikan ketika campuran sudah lembab. Kompos yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di tempat dengan suhu ruang selama satu bulan.

Pak Syaikhu menyampaikan bahwa penggunaan pupuk kompos alami menghasilkan panen yang lebih baik dan memiliki nutrisi yang lebih banyak dibandingkan dengan kompos kimia. Pupuk kompos alami ini telah diimplementasikan pada tanaman padi seluas sekitar 1.300 meter. Selain nutrisi yang lebih baik, padi yang menggunakan pupuk kompos alami juga menghasilkan nasi yang lebih manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline