Lihat ke Halaman Asli

Adam Smith dan Tokoh-tokoh Pengembang Idenya

Diperbarui: 12 Januari 2024   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bapak ekonomi modern, siapa lagi kalau bukan sosok Adam Smith yang menuliskan buku berjudul 'the Wealth of Nations'. Buku yang terbit pada tahun 1776 setelah Adam Smith bekerja selama sembilan tahun menjadi tutor dari penerus Duke of Buccleuch ini menjelaskan mengenai sistem ekonomi politik pertama kali di dunia. Buku ini memuat gagasan Adam Smith mengenai The Invisible hand, sebuah metafora yang menggambarkan mengenai mekanisme hasil sosial dan ekonomi muncul dari akumulasi tindakan kepentingan pribadi setiap orang walaupun orang tersebut tidak berniat seperti itu. Gagasan tersebut banyak digunakan dalam ekonomi dan ilmum sosial lainnya untuk menjelaskan pembagian kerja, munculnya media pertukaran, pertumbuhan kekayaan seperti investasi, pola-pola yang terwujud dalam persaingan pasar seperti pasar uang atau saham, dan lain-lain. Buku The Wealth of Nations ini bahkan sering disebut sebagai kitabnya kapitalisme.

Nah, dari gagasan Adam Smith tersebut, terdapat beberapa pemikir lainnya yang mengembangkan ide mereka menjadi ide-ide baru. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya adalah:

1. David Ricardo

Terdapat beberapa perdebatan mengenai tanggal beliau lahir, ada yang mengatakan beliau lahir pada tanggal 18 April 1772, ada juga yang mengatakan beliau lahir pada tanggal 19 April 1772. Terlepas dari perdebatan mengenai tanggal lahirnya beliau ini merupakan seorang yang mementingkan peran dunia untuk bergerak dinamis dalam upaya menggerakkan perekonomian negara. Beliau juga merupakan seorang ekonom klasik yang menjadi terkenal karena teori-teori yang ia kenalkan. Teori-teori tersebut diantaranya adalah mengenai keunggulan komparatif, teori sewa, dan lainnya. Karya yang terkenal dari David Ricardo ini adalah 'Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan' yang terbit pada tahun 1817. Ia menerbitkan buku tersebut dikarenakan ia merasa bahwa penulis lainnya yang sudah membahas mengenai laba, sewa dan upah tidak memberikan informasi yang cukup memuaskan sehingga ia memutuskan untuk menulisnya sendiri.

  • Teori Sewa

Teori sewa dari David Ricardo menjelaskan mengenai penyewaan tanah dan lahan yang dapat berbeda-beda sesuai dengan kesuburan tanah tersebut. Dimana semakin subur suatu lahan, maka semakin rendah juga biaya rata-rata untuk mengolah lahan tersebut. Contoh dari teori sewa ini juga bisa kita lihat di kehidupan sehari-hari kita, terutama dalam kehidupan pertanian. Kelemahannya adalah teori ini hanya memperhitungkan tingkat kesuburan suatu lahan tetapi tidak memperhitungkan letak geografis tanah tersebut yang juga mempengaruhi harga sewa suatu tanah.

  • Teori keunggulan komparatif

Dalam teori keunggulan komparatif, David Ricardo sudah mulai menjelaskan mengenai ekonomi internasional yang terjadi antara satu negara dan negara lainnya. David Ricardo berpendapat bahwa keunggulan komparatif ini dapat terjadi apabila negara-negara di dunia memiliki perbedaan keunggulan komperatifnya. Misalnya saja, negara A memiliki sumber daya sapi dan energi tetapi lebih unggul dalam daging sapinya, dan negara B memiliki sumber daya yang sama tetapi lebih unggul dalam energi dari pada daging sapinya, maka negara A dapat lebih mengembangkan efisiensi daging sapinya dan menjual hasil produksi lebihnya ke negara B dan begitu juga sebaliknya dengan negara B yang lebih mengefisienkan produksi energinya. Sehingga, dengan begitu perdagangan internasional dapat terjadi.

2. John Stuart Mill

Beliau lahir pada 20 Mei 1806 dan merupakan seorang filsuf Inggris, ekonom, dan juga pencetus dari utilitarianisme. Beliau merupakan salah satu orang yang menggabungkan konsep ekonomi dan juga filosofi. Beliau mempercayai teori utilitarianisme yang merupakan sebuah gagasan yang membahas mengenai bagaimana sebuah tindakan yang membawa kepada kebahagiaan adalah benar dan tindakan yang mengarah pada kesengsaraan adalah salah. Ide dari utilitarianisme ini sendiri di kembangkan dari gagasan Adam Smith dan David Ricardo dengan perbedaan konteks. Hal ini dikarenakan Adam Smith dan David Ricardo membahas utilitas dalam konteks kegunaan atau kemampuan suatu barang memenuhi keinginan atau kebutuhan, sedangkan utilitas John Stuart konteksnya lebih mengarah pada tindakan moral adalah tindakan yang memaksimalkan kebahagiaan atau 'utilitas'.

John Stuart di kenal di antara para ekonom lainnya karena karya terbaiknya pada tahun 1848, yaitu sebuah buku berjudul 'Principles of Political Economy'. Buku ini sendiri merupakan buku yang kemudian hari menjadi buku penuntun ekonomi setelah terpublikasi. Di dalam bukunya, John Stuart masih mengembangkan gagasan-gagasan dari Adam Smith dan juga David Ricardo. Di dalam bukunya, John Stuart membahas mengenai produksi yang memerlukan tenaga kerja, sumber daya, dan juga modal. Ia juga turut merincikan faktor-faktor dalam hal distribusi seperti kompetisi, budaya dan adat istiadat, kepemilikan, upah, keuntungan, dan sewa dalam hal distribusi. Kemudian juga turut menyertakan mengenai sistem ideal ekonomi politik yang merupakan inti dari buku milik Adam Smith, dan lainnya.

3. Milton Friedman

Beliau merupakan seorang ekonom Amerika yang lahir pada 31 Juli 1912. Milton Friedman ini bersikeras dan percaya bahwa mempelajari ekonomi bukan semata-mata perhitungan matematika, tetapi juga salah satu cara untuk memahami bagaimana sebenarnya dunia bekerja. Beliau terkenal akan pandangannya terhadap monetarisme dan juga kapitalisme pasar bebas. Dengan ide-ide yang ia kembangkan berupa:

  • Monetarisme dimana beliau memperkenalkan pandangan makroekonomi yang dikenal sebagai monetarisme. Ia juga berpendapat bahwa ekspansi kecil dan stabil dari pasokan uang merupakan kebijakan yang lebih disukai daripada perubahan yang cepat dan tidak terduga.
  • Milton Friedman juga membahas mengenai kapitalisme pasar bebas yang dimana dirinya adalah pendukung kuat dari kapitalisme pasar bebas ini. Ia sangat mempercayai bahwa adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu negara harus dibatasi karena kadang kala adanya campur tangan pemerintah cenderung membuat ketidakstabilan ekonomi
  • Pada tahun 1980-an, ide-ide Milton Friedman mengenai kebijakan moneter, perpajakan, privatisasi yang merupakan sebutan untuk kebijakan pemerintah dalam melakukan pemindahan kepemilikan saham suatu BUMN atau lembaga publik kepada pihak-pihak swasta, dan deregulasi atau pengurangan suatu aturan yang mampu menghambat aktivitas ekonomi tertentu khususnya dalam persaingan dan juga pasar bebas yang sangat berpengaruh pada kebijakan pemerintah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline