Lihat ke Halaman Asli

Nadila NiswatinMadinatimron

Mahassiswa Teknik Industri Universitas Airlangga

Peningkatan Kualitas SDM Melalui EdTech

Diperbarui: 13 Mei 2023   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Revolusi industri telah membawa perubahan dramatis dalam cara memproduksi dan menggunakan barang. Revolusi industri berpotensi menjadi faktor pendorong dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan standar sistem pendidikannya.

Keterampilan di bidang teknologi dan dunia digital sangat penting di era Revolusi Industri Keempat ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menggunakan alat-alat digital yang canggih. Selain itu, kualitas guru dan tenaga pendidik di Indonesia juga perlu ditingkatkan, bersamaan dengan aspek-aspek lain dalam sistem pendidikan seperti perluasan akses dan peningkatan standar program yang ada.

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang terkena dampak besar dari revolusi industri 4.0. Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan canggih memungkinkan untuk diterapkan di ruang kelas. EdTech, yang merupakan singkatan dari "teknologi pendidikan", adalah alat canggih yang diciptakan untuk memfasilitasi dan meningkatkan pengalaman akademik.

EdTech dapat berbentuk apa saja, mulai dari situs web sederhana hingga rangkaian program yang kompleks. E-learning, video game edukasi, dan kuliah video online adalah contoh dari teknologi tersebut. Pembelajaran dapat dibuat lebih menarik, produktif, dan ekonomis dengan bantuan EdTech. Lebih banyak orang akan dapat menerima pendidikan yang baik karena siswa dapat mengakses sumber daya kapan pun mereka membutuhkannya.

EdTech memiliki potensi untuk memberikan manfaat besar bagi sistem pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani dan pedesaan. Lebih banyak orang akan memiliki akses ke pendidikan berkat inovasi ini, yang menghilangkan hambatan lokasi dan waktu untuk belajar. Peningkatan efisiensi EdTech di ruang kelas berarti bahwa waktu dan materi dapat digunakan dengan lebih baik untuk kesuksesan siswa.

Ada potensi besar untuk penerapan EdTech dalam peningkatan pendidikan di Indonesia. EdTech telah digunakan di ruang kelas di berbagai sekolah dan institusi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan Ruangguru, Quipper, dan Zenius adalah beberapa contoh aplikasi pembelajaran online. Siswa tidak lagi dibatasi oleh batas-batas fisik ketika memanfaatkan EdTech.

Namun, perhatian lebih perlu diberikan pada desain dan implementasi EdTech. Mempertahankan standar kualitas dan keamanan yang tinggi dalam teknologi yang dikembangkan menjadi kendala yang signifikan. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dari serangan siber dan pengungkapan informasi sensitif.

Selain itu, sangat penting bagi semua orang, terlepas dari status sosial ekonomi, untuk dapat mengakses dan memanfaatkan EdTech. Banyak anak muda di Indonesia yang masih kurang memiliki akses terhadap bentuk komunikasi modern, sehingga isu ini menjadi sangat penting. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menutup kesenjangan digital di Indonesia dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke manfaat menggunakan EdTech.

Memasukkan EdTech ke dalam upaya reformasi pendidikan di Indonesia memiliki potensi untuk mencapai lebih dari sekadar menjembatani kesenjangan digital dan menutup kesenjangan pencapaian antara berbagai daerah di Indonesia. EdTech memungkinkan anak-anak di daerah terpencil untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak di daerah perkotaan. Hal ini dapat membantu menutup kesenjangan pencapaian antara daerah kaya dan miskin dan meningkatkan peluang pendidikan.

Selain menurunkan biaya overhead, adopsi EdTech telah terbukti meningkatkan kinerja siswa di kelas. McKinsey Global Institute menunjukkan bahwa adopsi EdTech memiliki potensi untuk meningkatkan hasil dan kualitas pendidikan sekaligus mengurangi biaya overhead sebanyak 25 persen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline