Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan menurut KI Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sebagai pendidik, tentu menyadari bahwa setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing dan kodratnya masing-masing.
Tugas seorang pendidik menyediakan suasana lingkungan belajar yang mendukung mereka untuk berkembang dan tumbuh secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing dan memastikan peserta didik dalam prosesnya merasa dirinya aman dan bahagia. Hasil dari pembelajaran diharapkan peserta didik memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang ideal. Untuk mencapai kemampuan tersebut seorang pendidik perlu memberikan pengalaman belajar dengan memahami segala keberagamannya dengan cara memenuhi kebutuhan belajarnya. Dengan keragaman dan kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda seorang guru harus berhati-hati dalam memberikan pembelajaran di kelas agar semua peserta didik dapat mencapai tujuan belajar. Pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu guru untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Apakah pembelajaran berdiferensi?
Menurut Carol Tomlinson dan Moon (dalam Marlina, 2020), pembelajaran berdiferensiasi adalah pengajaran yang mempertimbangkan keragaman peserta didik dan menyesuaikan dengan kesiapan, minat dan profil belajar mereka. Dengan kata lain guru dapat memperhatikan kebutuhan dan kekuatan peserta didik yang menjadi perhatian.
Kesiapan belajar merupakan kapasitas untuk mempelajari informasi, ide atau keterampilan. Kesiapan belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat intelektual peserta didik tetapi lebih kepada kesiapan mendapatkan informasi yang sudah dimiliki peserta didik tentang pengetahuan baru yang akan dipelajari yang menghasilkan kinerja yang lebih baik jika tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya.
Minat belajar merupakan suatu keadaan yang menghasilkan suatu reaksi yang menyenangkan. Minat belajar peserta didik dapat dilihat dari situasi belajarnya mengenai keadaan psikologinya yang dapat dilihat dari peningkatan fokus, usaha dan pengaruh dalam belajar.
Profil belajar bisa dikatakan sebagai gaya belajar peserta didik yang terkait dengan beberapa hal seperti lingkungan belajar yang mendukung peserta didik dalam menerima pengetahuan misalnya suasana belajar yang yang tidak kondusif (berisik) terkadang ada peserta didik yang tidak bisa menerima pelajaran dengan konsisi lingkungan belajar yang seperti ini. Gaya belajar peserta didik meliputi gaya belajar melalui visual, audio visual, kinestenik dan lain-lain.