Lihat ke Halaman Asli

NADILA RAHMAWATI

Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan.

Pengalaman Gladi Hominisasi

Diperbarui: 28 November 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo semuanya! 

Perkenalkan saya Nadila Rahmawati dengan NPM 6092201048 yang merupakan salah satu mahasiswa Hubungan Internasional'22 Universitas Katolik Parahyangan. Saya telah menyelesaikan Gladi Hominisasi saya pada Minggu, 27 November 2022 kemarin di Gladi yang ke-8. Untuk itu, saya akan membagikan cerita pengalaman ketika mengikuti Gladi Hominisasi, nih!

Nah jadi pada awalnya sebelum melakukan Gladi Hominisasi kita para peserta diwajibkan untuk membuat tugas pra gladi, yaitu menjawab pertanyaan yang sudah disediakan di Google Form mengenai  pendapat atau opini kita mengenai kebangsaan. Setelah itu, baru deh kita bisa mendapatkan link zoom yang akan kita akses di hari yang telah dijadwalkan. 

Di dalam zoom tersebut kita berdinamika, berdiskusi, berinteraksi, dan lain-lain. Seru banget! Kita dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 7 orang, tentunya dari jurusan dan angkatan yang beragam. Dari situ kita bisa saling mengenal dan saling berproses satu sama lain. 

Kita berdiskusi mengenai apa yang akan di presentasikan nantinya sesuai tema yang telah diberikan oleh pihak LPH UNPAR. Ketika waktu yang telah ditentukan telah habis, kita diminta untuk mempresentasikan materi dengan semenarik mungkin. Setelah zoom selesai, kita diarahkan untuk membuat tugas pasca gladi, nih. Tugas tersebut yang sedang kalian baca ini, hehe. 

Refleksi terkait Gladi Hominisasi ini adalah mengenai cara kita menyajikan sebuah materi dengan menarik, berani, percaya diri, dan tentunya informatif! Kita diajarkan bagaimana menyampaikan sebuah pesan yang baik dan dapat diserap dengan cermat. 

Kita sebagai Gen Z tentunya harus melek akan perkembangan dan kemajuan bangsa. Kemampuan menggunakan logika dapat membantu kita untuk menyelesaikan sebuah masalah sehingga masalah tersebut akan mendapatkan solusi yang baik dan tepat. Membicarakan mengenai logika, tentunya terdapat salah satu faktor pendukung yang lain yaitu bahasa. Bahasa merupakan alat untuk kita menyampaikan sesuatu. Menggunakan bahasa yang baik merupakan sebuah implementasi pemikiran kita. Untuk itu, perlu adanya keseimbangan antara Logika dan Bahasa.

Manfaat yang dapat saya terima dan saya ambil adalah saya mampu meningkatkan kemampuan berfikir yang kritis, cara menyampaikan sebuah materi yang baik, cara berbicara atau public speaking yang baik,  berinteraksi dengan orang yang setara atau yang lebih tua dengan baik, serta dapat memahami pemikiran dari setiap orang.  

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan berbahasa, yakni: 

(1) Membaca, (2) Menumbuhkan rasa penasaran, (3) Rajin bertanya, (4) Berani untuk menyuarakan suara, dan (5) Rajin mengamati sesuatu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline