Duduk, membuka buku, mendengarkan ber jam jam, mendapatkan tugas. Inilah gambaran tentang pembelajaran untuk murid murid dari TK- SMA. Tapi teori ini lebih melekat pada Anak TK. Guru menerangkan murid mendengarkan setiap harinya seperti ini. Bosen? Malas? Jenuh? Sudah pasti. Pembelajaran yang monoton seperti ini sangatlah membuat anak merasa boring.
Ketika Anak sudah merasakan boring bukan tidak mingkin jika saat guru menerangkan Anak tidak akan mendengarkan gutu tersebut. Apalagi saat anak tersebut melihat sesuatu yang lrbih menarik perhatian ketimbang guru tersebut. Secara otomatis anak akan mengabaikan apa yang dijelaskan terhadap guru. Dan akibatnya penerimaan materi untuk murid menjadi tidak maksimal dikarenakan teori nelajar yang tanpa variasi.
Selain berdampak penerimaan materi yang kurang, saat guru memberikan tugas anak jiga tidak akan mengerti bagaimana cara mengerjakannya dan hal tersebut bisa juga memicu adanya kekerasan pada murid. Bisa jadi guru juga geram dengan tingkah anak ketika tidak mengerjakan tugasnya.
Dalam hal ini guru perlu adanya variasi teori Pembelajaran agar anak juga bisa semangat dalam belajar. Tidak hanya berada didalam kelas saja. Para guru bisa memanfaatkan halaman dan juga yang lainnya. Disini anak juga bisa bersatu dengan alam.
Guru juga bisa memanfaatkan alat alat yang ada disekitar atau apapun yang bisa digunakam untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Para guru juga berhak melibatkan murid untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan pembelajaran diluar anak juga bisa aktif bergerak.
Disini guru harus mempunyai banyak referensi dalam melakukan pembelajaran pada AUD yang bervariasi dan tentunya menyenangkan buat Anak agar anak juga semangat dan mudah dalam penerimaan materi pembelajaran. Karena PAUD adalah pendidikan pertama untuk anak dan penting bagi anak. Jadi dalam pendidikan ini harus lah maksimal dan berkualitas dalam memberikan pembelajaran agar di jenjang yang selanjutnya anak sudah siap dalam menerima materi selanjutnya.
Terimakasih dan semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H