Wahai, pahlawan terhormat...
Aku menunggu perintah mu,
Untuk keluar dari tumpukan sampah yang sudah lama membusuk.
Hentikan kegilaan ini.
Dalam hari, tanggal, sampai tahun aku mendekap jiwaku dalam kepalsuan.
Aku sedikit kuat, aku juga sedikit jahat,
Bahkan aku sedikit gila.
Hahahaha ini kah yang namanya hidup.
Wahai pahlawan terhormat ku....
Disini aku masih mengulang - ulang doa yang sama.
Meminta, jiwa yang telah ditebang luka ini kembali menerima kenyataan.
Hati yang telah mengikuti kuis percobaan ini, menemukan jawabannya.
Aku suka luka
Aku suka nangis
Aku suka kecewa
Aku suka kebohongan
Aku suka kepura-puraan
Tapi aku lebih suka kertas kosong yang belum terkena tinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H