Lihat ke Halaman Asli

Nadia

Part of @jambishoppingdayy

Waspadai Virus Monkey Pox dan Ketahui Penyebab, Pencegahan dan Penanggulangannya

Diperbarui: 15 Mei 2019   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wikipedia.com

Beredar kabar bahwa terjadi kasus virus MonkeyPox di singapura  ? sebenarnya apasih virus monkeyPox? Penyakit monyekPox atau yang dikenal dengan cacar  monyet ialah infeksi virus yang termasuk langka . karena penyakit ini secara umum memiliki gejala yang mirip dengan smallpox , pertama kali ditemukan dibenua afrika tepatnya di republik 


Demokratik Kongo pada tahun 1970 , dan sering ditemukan di afrika tengah dan barat . Kini virus ini ditemukan di Singapura dan bahkan Indonesia kasus terparah ialah bisa menyebabkan kematian.Penyebab cacar monyet ialah infeksi virus monkeyPox , virus ini hidup dimanusia maupun hewan . dan termasuk kedalam virus dari genus orthopoxvirus dan cukup langka.


Penularan MonkeyPox dapat melalui hewan dan manusia , hewan yang mungkin menularkan ialah monyet , tikus dan tupai dengan penularan melalui gigitan , kontak langsung hingga konsumsi daging hewan yang terinfeksi . sedangkan untuk penularan antar manusia dapat melalui air liur , kontak fisik dari korban terjangkit maupun benda yang terindikasi terkena cairan tubuh korban juga bisa menyebabkan penularan.


Gejala cacar monyet:
Masa inkubasi atau sejak awal virus masuk hingga menimbulkan gejala ialah antara 10-14 hari , gejala hampir mirip dengan cacar air namun intensitasnya cenderung lebih ringan. Disertai demam , sakit kepala , tubuh lemas , sakit otot dan persendian , ruam kulit yang berisi nanah , pembesaran kelenjar getah bening.

Untuk diagnosis pasti harus dilakukan cek di laboratorium khusus dengan cara memeriksa sampel lesi atau darah dan serum.


Cara mengobati :
Hingga kini belum terapat penelitian yang menkonfirmasi cara pengobatan yang ampuh , pengobatan hanya dilakukan dengan cara seperti memberikan obat analgesik dan antiseptik serta istirahat total.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline