Lihat ke Halaman Asli

Nadia Ul Haq

Mahasiswa

PBI UIN Walisongo sebagai Volunteer di Internasional Office UIN Walisongo, Membawa Semangat Baru

Diperbarui: 2 Desember 2024   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: walisongo.ac.id

Ma'had Al Jami'ah Walisongo Gelar Orientasi Kepesantrenan Gelombang II untuk Mahasiswa Baru TA. 2024/2025

Pada Sabtu, 30 November 2024, Ma'had Al Jami'ah Walisongo mengadakan Orientasi Kepesantrenan Gelombang II untuk mahasiswa baru TA 2024/2025 di Aula Gedung Prof. Tgk. Ismail Yakub, Kampus 3 UIN Walisongo. Kegiatan ini diikuti oleh 1.164 mahasiswa dari 1.273 yang terdaftar dalam Walisiadik mahasiswa, yang masuk gelombang II. Orientasi ini turut dihadiri oleh berbagai pimpinan UIN Walisongo, termasuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Kepala Biro AAKK, serta Kabag Umum.

Dalam sambutannya, Dr. Hasan Asyri Ulama, Wakil Rektor 3 UIN Walisongo, menyampaikan permintaan maaf terkait kapasitas Ma'had yang belum sepenuhnya mencukupi untuk menampung seluruh mahasiswa baru. Namun, beliau menekankan bahwa UIN Walisongo terus berkomitmen untuk mengevaluasi dan meningkatkan pelayanan di program Ma'had ini. "Kami akan terus mengadakan evaluasi demi memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa," ujar Dr. Hasan.

Salah satu hal menarik dari program Ma'had tahun ini adalah "Mondok Kilat", yang hanya dilaksanakan selama 4 bulan, dengan jeda libur akademik selama 2 minggu. Seperti program Pesantren Kilat di sekolah-sekolah, waktu yang terbatas ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para santri. "Nikmatilah masa di Ma'had dengan penuh keceriaan karena waktu yang singkat ini tidak akan terasa," lanjut Dr. Hasan dalam sambutannya.

Dr. Ahmad Muthohar, M.Ag., Kepala Pusat Ma'had Al Jami'ah Walisongo, menjelaskan bahwa orientasi ini penting untuk membekali mahasiswa baru dengan etika santri dan standar kompetensi yang harus dimiliki setelah nyantri. "Kegiatan ini sangat signifikan untuk memberikan acuan awal bagi mereka dalam menapaki kehidupan di Ma'had dan di kampus," ujar Dr. Ahmad.

KH. Ali Ma'ruf, S.H.I, M.H.I., seorang narasumber dalam kegiatan tersebut, memberikan motivasi kepada seluruh santri untuk mengikuti kegiatan Ma'had dengan senang hati, sehingga mereka bisa menikmati proses belajar di Ma'had tanpa merasa terbebani.

Di akhir orientasi, para santri diingatkan untuk mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di Ma'had. Keberhasilan mereka dalam menyelesaikan program ini sangat penting, karena syahadah dari Ma'had menjadi prasyarat bagi mahasiswa dalam melanjutkan kegiatan akademik di kampus.

Kegiatan Orientasi Kepesantrenan ini adalah bagian penting dari pembekalan mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan Ma'had dan kehidupan kampus. Sebagai tempat pembentukan karakter dan pengetahuan agama, Ma'had memiliki peran vital dalam membangun pribadi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam aspek moral dan spiritual. Tentu, dengan durasi yang singkat, mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu mereka di Ma'had sebaik-baiknya, agar dapat meraih keberhasilan akademik dan spiritual yang optimal.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi Ma'had adalah keterbatasan kapasitas yang terkadang menjadi hambatan. Sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter, semoga ke depannya, Ma'had Al Jami'ah bisa terus berkembang, menyediakan ruang yang lebih luas bagi mahasiswa baru, dan memastikan bahwa setiap mahasiswa bisa mendapatkan pembekalan yang maksimal.

https://walisongo.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline