Salah jurusan menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak anggota Generasi Z (Gen Z) mengalami pengangguran setelah lulus kuliah. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait, yang meliputi kurangnya informasi yang tepat saat memilih jurusan, perubahan cepat dalam kebutuhan pasar kerja, serta ekspektasi dan kenyataan yang tidak sejalan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai mengapa salah jurusan bisa menyebabkan pengangguran di kalangan Gen Z.
Faktor Penyebab Salah Jurusan:
1. Kurangnya Pemahaman Diri dan Minat: Banyak siswa memilih jurusan berdasarkan tren, dorongan orang tua, atau anggapan bahwa jurusan tersebut memiliki prospek kerja yang baik tanpa mempertimbangkan minat dan bakat pribadi.
Dampaknya Ketika lulus, mereka mungkin menemukan bahwa mereka tidak memiliki minat atau keterampilan yang sesuai untuk bidang tersebut, yang menyebabkan kesulitan dalam mencari pekerjaan yang cocok.
2. Kurangnya Informasi tentang Prospek Kerja: Informasi yang kurang atau tidak akurat mengenai prospek kerja suatu jurusan dapat membuat siswa memilih jurusan yang kurang diminati di pasar kerja. Dampaknya Ketika pasar kerja tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dari jurusan tersebut, lulusan akan kesulitan mendapatkan pekerjaan.
3. Perubahan Cepat dalam Dunia Kerja: Perubahan teknologi dan tren ekonomi yang cepat membuat beberapa jurusan menjadi kurang relevan. Jurusan yang dulu dianggap memiliki prospek cerah mungkin tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Dampaknya Lulusan dari jurusan tersebut mungkin harus bersaing dengan perubahan ini, dan mereka mungkin tidak memiliki keterampilan yang diperlukan di pasar kerja yang dinamis.
Dampak Salah Jurusan pada Pengangguran:
1. Ketidaksesuaian Keterampilan: Salah jurusan sering kali menghasilkan lulusan yang keterampilannya tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan teknis atau soft skills yang dicari oleh perusahaan. Dampaknya Hal ini menyebabkan mereka sulit bersaing dengan kandidat lain yang memiliki keterampilan yang lebih relevan.
2. Ketidakpuasan Kerja: Lulusan yang tidak puas dengan pilihan jurusan mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang produktif di pekerjaan yang tidak mereka sukai. Dampaknya Ketidakpuasan ini bisa membuat mereka sering berpindah pekerjaan atau bahkan menganggur sementara mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Kesenjangan antara Ekspektasi dan Realitas: Ekspektasi yang tidak realistis tentang prospek kerja dan gaji sering kali membuat lulusan merasa kecewa dan frustasi ketika realitas tidak sesuai dengan harapan mereka.
Dampaknya Frustrasi ini dapat mengurangi semangat mereka untuk mencari pekerjaan dan meningkatkan angka pengangguran.
Solusi untuk Mengatasi Masalah Salah Jurusan: