Lihat ke Halaman Asli

Nadia Safitri

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA

Harga Bawang Merah Meroket, Ternyata Ini Biang Keroknya

Diperbarui: 4 Mei 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Pedagang Sayur,Pasar Cipete Jakarta Selatan, Kamis (2/05/2024) Dok.Pribadi 

  

Jakarta- Setelah kenaikan harga cabai, bawang merah sempat ikut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan tersebut mencapai Rp. 80.000 per kilogram (kg), yang berarti naik sekitar 2 kali lipat dari harga normalnya sekitar Rp.40.000 per kilogram (kg).

Harga naik disebabkan oleh tingginya curah hujan dan terganggunya wilayah sentra (produksi) yang menyebabkan banjir sepanjang wilayah pantura, sehingga produksi bawang merah menurun. Kenaikan bawang merah terpantau sudah naik sejak masuk bulan Idup Fitri berlanjut sampai saat ini, banyak pedagang yang kesulitan memperjual belikan bawang dengan harga yang tinggi.

Kenaikan itulah yang menyebabkan stok bawang merah di pasaran menjadi lebih sedikit karena memiliki kenaikan harga yang tinggi, banyak konsumen yang protes akan kenaikan bawang di pasaran. Sehingga menyebabkan para pedagang cukup memiliki kerugian bahkan kurangnya minat pembeli atas kenaikan tersebut.

"Banyak yang suka nawar harga jatuh banget tapi saya belum bisa kasih, karena emang bawang merah yang saya beli masih naik turun harganya belum bener-bener normal lagi, kalau saya jual murah rugi disayanya " Ujar Ibu Marni (pedagang), Kamis (2/05/2024).

Berbagai macam keluhan dari para pedagang atas kenaikan yang terjadi. Mereka berharap bahwa situasi seperti ini segera membaik dan 100% normal, agar pendapatan kembali seperti semula.

“ Harga naik gara-gara emang lagi hujan terus di tambah banjir di tempat produksinya, mungkin itu jadi penyebab naik harganya karna produksinya juga jadi sedikit “ Ujar bu Marni (pedagang). 

Sama halnya dengan kenaikan cabai yang sempat menjadi gempar bagi masyarakat yang diketahui penyebab yang sama dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan keterbatasan tenaga kerja, sehingga menyebabkan produksi cabai menurun drastis. Dari kenaikan bawang merah ini juga meninggalkan banyak kekecewaan warga karena harus membatasi dalam pemakaian kebutuhan sehari-harinya.

"Saya si sekarang lebih irit ya kalau mau pakai bawang karena harganya lagi naik turun, semisal stoknya tinggal sedikit atau udah abis paling nunggu harganya normal dulu baru saya mau beli lagi " kata Retna.

Dari kenaikan tersebut para pedagang meminta agar pemerintah untuk memperhatikan dan mempercepat distribusi bawang merah ke wilayah-wilayah yang berkebutuhan sangat besar. Hingga akhirnya pada saat ini di kabarkan harga bawang merah masi belum sepenuhnya normal, karna di setiap minggunya kadang terjadi kenaikan dan penurunan harga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline