Lihat ke Halaman Asli

Nadia Rohimah

Guru, Operator

Studi Independen Program Kampus Merdeka : Peran Cloud Computing di Masa Pandemi

Diperbarui: 16 Agustus 2024   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : https://www.itf.caleb.university/courses/cloud-computing-fundamentals/

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang sebelumnya lebih banyak mengandalkan pertemuan tatap muka, harus beradaptasi dengan situasi yang mengharuskan adanya pembatasan sosial. Di tengah tantangan ini, teknologi muncul sebagai penyelamat, salah satunya adalah Cloud Computing.

Program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menjadi salah satu inisiatif penting dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa pandemi. Salah satu program yang disorot adalah Studi Independen, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar di luar program studi mereka, dengan fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. 

sumber gambar : Studi Independen (Nadia Rohimah)

Apa itu Cloud Computing?
Cloud Computing adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan dan pengolahan data melalui internet, tanpa perlu memiliki server fisik di tempat. Ini memungkinkan akses data dan aplikasi dari mana saja dan kapan saja, selama ada koneksi internet. Teknologi ini telah menjadi tulang punggung banyak sistem pendidikan online selama pandemi.

Peran Cloud Computing di Masa Pandemi
Di masa pandemi, Cloud Computing menjadi solusi penting dalam mendukung kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan secara daring. Beberapa peran utama Cloud Computing adalah:

  • Penyimpanan Data: Cloud memungkinkan penyimpanan data yang aman dan mudah diakses oleh mahasiswa dan dosen, termasuk materi kuliah, tugas, dan hasil ujian.
  • Kolaborasi Daring: Alat-alat berbasis Cloud seperti Google Drive, Microsoft OneDrive, dan Dropbox memungkinkan mahasiswa dan dosen berkolaborasi secara real-time dalam berbagai proyek atau tugas.
  • Pembelajaran Online: Platform pembelajaran daring seperti Google Classroom, Moodle, dan Microsoft Teams, yang semuanya berbasis Cloud, memungkinkan pengajaran dan pembelajaran berjalan tanpa hambatan.
  • Skalabilitas: Cloud Computing memungkinkan penyesuaian kapasitas server sesuai dengan kebutuhan. Ketika jumlah pengguna meningkat, kapasitas server dapat ditingkatkan dengan cepat tanpa perlu investasi besar pada infrastruktur fisik.
  • Keamanan Data: Penyedia layanan Cloud biasanya memiliki sistem keamanan yang canggih, melindungi data penting dari serangan siber.

Dalam Program Kampus Merdeka, mahasiswa yang mengambil Studi Independen di bidang Cloud Computing mendapatkan kesempatan untuk mempelajari teknologi ini secara mendalam. Mahasiswa diajarkan bagaimana memanfaatkan Cloud Computing untuk berbagai keperluan, dari manajemen data hingga pengembangan aplikasi berbasis Cloud.

Selain itu, mahasiswa juga dapat mengikuti berbagai sertifikasi yang diakui industri, seperti AWS Certified Solutions Architect, Microsoft Azure Fundamentals, atau Google Cloud Certified. Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teknologi Cloud, tetapi juga memberikan nilai tambah pada CV mereka saat mencari pekerjaan di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline