Lihat ke Halaman Asli

Nadia Maisya Putri

Mahasiswa Universitas Andalas

Pelipoer Hati, Surat Kabar Anak Masa Kolonial di Minangkabau

Diperbarui: 10 Desember 2022   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Surat kabar menjadi satu-satunya media berpengaruh dalam menyampaikan informasi masa kolonial. Surat kabar yang pertama di Hindia Belanda adalah Bataviasche Nouvelles terbit pada tahun 1744. Surat kabar ini merupakan surat kabar berbahasa Belanda. Berisi iklan yang diterbitkan oleh VOC yang diterbitkan di Batavia.

 Surat kabar mengalami perkembangan dan kemajuan. Awalnya sebagai media iklan, kemudian bertranformasi memuat berita-berita keuangan, politik hingga budaya. Beragam surat kabar hadir di berbagai daerah. Salah satunya di Sumatera Barat.

Surat kabar di Sumatera Barat pernah mengalami kejayaan di awal abad 20. Kegemaran masyarakat akan baca-tulis membuat munculnya beragam surat kabar. Banyak surat kabar yang terbit dengan tema yang bervariasi. Tema tersebut diantaranya, surat kabar Islam seperti Al-Munir (1911-1915), surat kabar perempuan, Soenting Melayu (1912-1921), surat kabar adat, Berita Koerai (1938-1941) dan surat kabar anak seperti Pelipoer Hati (1934-1936).

Surat kabar Pelipoer Hati terbit di Toko Equator, Fort de Kock (sekarang Bukittinggi) pada tahun 1934. Pelipour Hati merupakan surat kabar bumiputra. Surat kabar ini diterbitkan oleh beberapa pemuda yang menyebut dirinya dengan sebutan “abang”. Pada tahun 30-an surat kabar dengan tema anak masih sedikit. Kehadiran surat kabar Pelipoer Hati menambah koleksi surat kabar anak di Minangkabau bersama Rantai Mas dan Pompai.

Surat kabar Pelipoer Hati diterbitkan setiap bulan. Langganan surat kabar ini dikenakan dengan biaya f 0,75setahun, f 0,40 sebulan, dan 0,07 sehari. Pada tahun 1935 jumlah halaman surat kabar bertambah disertai adanya tema baru. Akan tetapi biaya langganan tetap sama seperti tahun sebelumnya.

Pelipoer Hati berisi tulisan yang didominasi oleh cerita lucu. Adanya humor bertujuan untuk menarik minat anak membaca surat kabar ini. Kita bisa melihat dari kata Pelipoer (pelipur) yang artinya menghibur. Hal ini berarti ingin menghibur hati anak-anak dengan cerita yang menarik. Seperti yang diutarakan direkturnya, dalam edisi pertama serta halaman pertama bahwa isi surat kabar ini beragam. Cerita dongeng dengan canda dan gurau semoga bisa mengobati hati anak-anak.

Rubrik yang ada di Pelipoer Hati diantaranya mengenai cerita-cerita lucu si kancil, kisah anak sekolah, pengetahuan umum, pengetahuan kesehatan, teka teki, pantun nasehat dan iklan.

Rubrik cerita si Kancil berisi mengenai si kancil yang cerdik. Setiap kancil mendapatkan masalah ia berfikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan. Cerita ini memberikan hiburan sekaligus mengajarkan anak-anak berpikir cerdik dalam arti positif. Dalam kisah si Kancil juga terdapat nasehat secara tidak langsung, berikut kutipan cerita si kancil di Pelipoer Hati:

“Kantjil termenoeng sebentar. Iba bertjampoer panas hatinja mendengar edjekan sahabatnja. Beloem patuet rasanja gadjah berkata demikian. “Kepandaian itoe”, sahoet si kantjil dengan sabar, “Tidak bergantoeng kepada besar badan atau besar kepala seperti engkau ini”. “Apa katamoe”? kata gadjah jang moelai naik darah. “Besar kepala tetapi kosong” sahoet kantjil memperpanas hati si gadjah.”

Selain menyajikan cerita lucu yang mengandung pendidikan. Pelipoer Hati juga memberi pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan. Penggalan tulisannya terdapat dibawah ini:

“Apabila kau tidak membersihkan tangan dan koekoemoe nistjajah bibit penjakit itoe selaloe berada pada moe, 1. Mentjoetji tangan setelah bekerdja dan sebeloem makan, itoelah soeatu pekerdjaan jang baik benar oentoek pendjagaan kesehatan. 2. Seorang ahli mengatakan bahwa tiap tiap sesoeap nasi haroes dikoenjah 24 kali. 3. Pekerdjaan jang pertjoema benar ialah mandi dengan air kotor. Badan ta’ bertambah bersih dan mendapat penjakit.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline