Lihat ke Halaman Asli

Prinsip-prinsip Belajar dan Faktor yang Memengaruhi Belajar

Diperbarui: 31 Mei 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Prinsip-Prinsip Belajar

Mengajar merupakan salah satu tanggung jawab seorang dosen atau guru. Latihan mengajar ini tentu saja tidak bisa dilakukan sembarangan; agar dapat berfungsi dengan baik, ia harus mematuhi prinsip-prinsip belajar mengajar tertentu. Oleh karena itu, untuk menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru harus memahami prinsip-prinsip pedoman belajar mengajar. Tindakan guru dapat diarahkan pada prioritas dengan mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran yang seharusnya ditentukan secara bertahap.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang menjadi landasan penalaran, tingkah laku, dan kegiatan lainnya. Belajar adalah upaya yang disengaja yang diperlukan untuk menambah informasi, mengembangkan kemampuan baru, meningkatkan perilaku dan sikap, serta membentengi kepribadian seseorang. Konteksnya adalah belajar bagaimana mendidik orang-orang bodoh. Interaksi manusia dengan alam menghasilkan pengalaman, dan pengalaman yang berulang-ulang menimbulkan pengetahuan.

Prinsip-prinsip pembelajaran dapat menyoroti batas-batas apa yang dapat dipelajari ketika melaksanakan pengajaran. Pengetahuan tentang pembelajaran dan prinsip-prinsip pembelajaran juga dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang terbaik. Selain itu juga memupuk sikap-sikap yang diperlukan untuk membantu peningkatan belajar siswa secara efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan pengembangan.

Pedoman atau prosedur yang harus diikuti untuk menyelesaikan tugas belajar dikenal dengan prinsip belajar. Jika siswa fokus pada prinsip-prinsip pembelajaran, mereka akan berhasil dalam studinya. Secara lebih ringkas. berikut adalah uraian prinsip-prinsip pembelajaran:

  • Prinsip Kesiapan ( Readiness )

Kesiapan siswa berdampak pada proses pembelajaran. Keadaan individu yang memungkinkannya untuk belajar itulah yang dimaksud dengan siap. Dalam hal ini, terdapat tingkat kesiapan belajar yang berbeda-beda untuk suatu pekerjaan tertentu. Jika seorang pelajar tidak siap untuk menyelesaikan tugas belajar, mereka akan kesulitan atau mungkin menyerah. Perkembangan fisik dan kematangan, kecerdasan, pengalaman sebelumnya, tujuan pembelajaran standar, dorongan, persepsi, dan elemen pendukung pembelajaran lainnya semuanya termasuk dalam kesiapan ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar siswa (43,04% sampel) masuk dalam kelompok kemampuan belajar cukup kuat, 30,38% diantaranya masuk dalam kategori kesiapan belajar rendah. Apabila mempertimbangkan kesiapan belajar dari sudut pandang kesiapan diri siswa juga, terlihat bahwa kesiapan belajar siswa masuk dalam rentang “cukup baik”. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan “kesiapan diri” adalah sebagai berikut:

a) Tinjau catatan sebelumnya

b) Selesaikan pekerjaan rumah dan latihan

c) Tetap sehat jasmani dan rohani

d) Membahas materi yang akan dipelajari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline