Lihat ke Halaman Asli

Para Bahadur

Diperbarui: 27 Mei 2024   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Letusan beceng pekakkan telinga

Ahmar terserak tak tentu arah

Rintih terdengar lara

Tangis rakyat meratapi para bahadur

 

Sengsara menjadi tontonan belaka

Tak ada inayat datang

Hanya angan yang lahir dari rakyat dan bahadur

Kolonialis tak punya nurani

 

Gundah bertandang selalu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline