Lihat ke Halaman Asli

Peran Guru Membangun Struktur Sosial Positif di Sekolah

Diperbarui: 17 November 2024   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK

Pendidikan di sekolah berfungsi tidak hanya sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai arena pembentukan karakter dan interaksi sosial yang kompleks. Dalam konteks ini, struktur sosial di sekolah memainkan peran penting dalam menentukan dinamika hubungan antar individu, baik antara siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai aspek peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung interaksi sosial yang sehat dan produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman guru dalam membangun struktur sosial yang positif di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan dari lingkungan sekolah dan orang tua serta kebijakan pendidikan yang mendukung pengembangan profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.

PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai arena pembentukan karakter dan interaksi sosial yang kompleks. Dalam konteks ini, struktur sosial di sekolah memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan dinamika hubungan antar individu, baik antara siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. Struktur sosial yang positif dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, di mana siswa merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk berkembang. Di sinilah peran guru menjadi sangat krusial dalam membangun dan mempertahankan struktur sosial tersebut.

Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dan pembimbing yang membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Melalui interaksi sehari-hari, guru dapat mempengaruhi perilaku dan sikap siswa, serta membentuk norma-norma sosial yang akan membimbing siswa dalam berinteraksi dengan sesama. Dalam hal ini, guru memiliki tanggung jawab untuk menciptakan iklim kelas yang mendukung kerjasama, saling menghormati, dan komunikasi yang terbuka. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif antara guru dan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengurangi konflik di dalam kelas. 

Namun, tantangan dalam menciptakan struktur sosial yang positif di sekolah tidaklah sedikit. Berbagai faktor seperti perbedaan latar belakang budaya, status sosial ekonomi, dan dinamika kelompok di antara siswa dapat mempengaruhi interaksi sosial di kelas. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk mengelola kelas dengan baik dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai cara di mana guru dapat berperan aktif dalam membangun struktur sosial yang positif di lingkungan sekolah serta dampaknya terhadap perkembangan siswa secara keseluruhan.

Peran guru menjadi sangat krusial dalam membangun struktur sosial yang positif, yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial siswa. Guru berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran yang menciptakan suasana kelas yang inklusif dan kolaboratif. Melalui metode pembelajaran berbasis proyek dan diskusi kelompok, guru dapat mendorong siswa untuk berkolaborasi dan saling menghargai. Selain itu, hubungan emosional antara guru dan siswa sangat penting untuk menciptakan iklim kelas yang positif. Guru yang mampu menjalin hubungan baik dengan siswa akan lebih mudah memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh mereka. Komunikasi terbuka dan dukungan moral dari guru dapat membantu siswa merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Selain sebagai fasilitator, guru juga berperan sebagai teladan dalam perilaku sosial dan etika. Siswa cenderung meniru perilaku guru mereka; oleh karena itu, penting bagi guru untuk menunjukkan sikap positif seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama.

TINJAUAN PUSTAKA 

Dalam kajian sosiologi pendidikan, struktur sosial sekolah sering kali dipahami sebagai sistem hierarki yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa. Setiap elemen memiliki kedudukan dan peranan masing-masing yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan. Struktur ini memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif dengan baik. Menurut Mujiharto Panga (2013), kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah sangat penting karena mereka menjadi penghubung antara kebijakan pendidikan dan implementasinya di lapangan. 

Selain itu, penelitian oleh Naila et al. (2024) menunjukkan bahwa interaksi sosial antara guru dan murid sangat mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Dalam konteks ini, guru berperan tidak hanya sebagai penyampai materi pelajaran tetapi juga sebagai model perilaku yang diharapkan oleh siswa. Dengan membangun hubungan yang positif, guru dapat menciptakan suasana belajar yang inklusif dan kolaboratif. Metode penelitian tentang struktur sosial di sekolah umumnya melibatkan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengamati interaksi sehari-hari antara guru dan siswa serta menganalisis bagaimana struktur sosial terbentuk melalui hubungan tersebut. Teknik sosiometri juga sering digunakan untuk memetakan hubungan antar siswa dalam kelompok. Dengan demikian, pemahaman tentang struktur sosial di sekolah tidak hanya bergantung pada teori tetapi juga pada praktik nyata yang terjadi di lapangan.

PEMBAHASAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline