Lihat ke Halaman Asli

Kala Nama-Mu Sirna Dari Relung Hati

Diperbarui: 15 Desember 2024   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Foto Rumah Sakit Jiwa Voghera (Sumber: Giacomo Doni/ giacomodoni.com)

Kala Nama-Mu Sirna Dari Relung Hati

Malam yang sunyi tidak ada lagi damai yang menyelimuti, melainkan hampa yang menghantui. Dahulu, aku tersedu di ujung malam. Tapi, entah sejak kapan, nama-Mu hilang dalam genggaman. Kesibukan dunia, gemerlap mimpi fana, ambisi yang terus menerus ada, semuanya menarikku menjauh dari-Mu.

Hingga hari ini, ketika aku mencoba meratapi, memohoni, tetap bukan damai yang menghampiri. Melainkan hampa, seperti ruang kosong yang tak terisi. Memang tidak tahu diri, katanya ingin menyesali, nyatanya malah mengulangi. Lantas harapnya, damai yang menghampiri?! Lucu sekali.

Menariknya, ampunan selalu tersedia, membuat aku ingin terus mencoba dan berusaha. Walau terlihat sia-sia, pastiku Dia memiliki pandang yang luas dan luar biasa.

Dalam gelapnya jalan, aku akan terus berusaha mencari cahaya untuk pulang. Harapku, aku selamat dan tidak terlambat.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline