Lihat ke Halaman Asli

Apasih yang Diidamkan dari Seorang Lelaki?

Diperbarui: 10 Juli 2018   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(wallpapersden.com)

Ini hanya pandangan saya saja, jangan terlalu diambil hati untuk para pembaca. Pertanyaan ini muncul tatkala seorang teman memberikan tanggapan bahwa seorang lelaki harus mapan terlebih dahulu ketika ingin menikahi seorang wanita. Saya setuju pendapat tersebut tapi menurut saya tidak "harus". Bisa lebih dimanusiakan dengan kalimat seperti ini "akan lebih baik jika seorang lelaki yang akan meminang seorang wanita sudah mampu untuk memberikan nafkah kepada calon istrinya". 

Karena jika "harus sudah mapan" yang ada tidak akan nikah-nikah. Apalagi jaman sekarang yang kriteria untuk kata "mapan" semakin tinggi. Ditambah lagi jika wanita nya hobi belanja, feed instagram harus selalu di tempat-tempat mewah, hobinya jalan-jalan ke luar negeri. Ya kasian dong lelakinya.

Kalo ada yang baca kalimat diatas barusan terus sambil ngedumel "ya kan ga cuma dari lelakinya, gue cari sendiri kali" terus kalo memang kalian se"mandiri" itu buat apa bilang "harus mapan"? itu berarti kan ada pengharapan untuk di sokong juga. enggak usah cari alibi deh. Jujur-jujuran aja, toh saya tidak akan men-judge kalian. Sah-sah saja kalau kalian memang seperti itu.

Lantas karena hal tersebut saya mempertanyakan sebetulnya apa sih yang diidamkan dari seorang laki-laki untuk menjadi figur seorang suami? Ini kalau menurut saya ya:

Pengetahuan lelaki tersebut terhadap agamanya sudah layak untuk seorang kepala keluarga

Layaknya seorang pemimpin dialah yang nanti akan menentukan seperti apa nasib rumah tangganya. Jika dia memiliki pengetahuan agama yang cukup setidaknya kata "bahagia" sudah ada ditangan. Karena akan datang rasa ikhlas dan perjuangan ketika terjadi berbagai keadaan yang sekiranya dapat dikatakan sebagai cobaan dalam rumah tangga.

Akan lebih baik jika seorang lelaki yang akan meminang seorang wanita sudah mampu untuk memberikan nafkah kepada calon istrinya

Tidak harus mapan, asal ada kemauan dan usaha untuk menuju kesana. Sekiranya si fulan bin fulan ini sudah bisa menafkahi, bagi saya, saya mau menikahi dia. Karena prinsip saya "build an empire together" dia berusaha saya pun berusaha. Bukankah "two is better than one?" kalau berjuangnya bersama-sama kan bisa saling menguatkan. Dan arti dari perjuangan tersebut juga nantinya yang akan memperkokoh rumah tangga kita sendiri.

Setia

Pelakor dimana-mana. Selain dari kita nya juga harus pandai merawat sang suami. Si fulan bin fulan ini harus pula memiliki dasar Kesetiaan di dalam dirinya. Makan hati kalau cuma satu orang yang menjaga ketenangan berumah tangga. Benar kan?

Sabar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline