Lihat ke Halaman Asli

Nadia DwiFatmawati

Mahasiswi IAIN Jember

Filsafat Pendidikan Progresivisime dan Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 7 Mei 2020   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pasti teman-teman tidak asing lagi kan mendengar kata progres? disini ada loh Filsafat Pendidikan Progresivisme,  jadi silahkan teman-teman baca sampai habis yaa...


Progresivisme berasal dari kata progres yang berarti kemajuan, secara harfiah progresivisme dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan secara cepat. Dalam konteks filsafat pendidikan progresivisme merupakan suatu aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar upaya pemberi pengetahuan pada pendidik, akan tetapi hendaklah berisi beragam aktivitas yang mengaruh kepada pelatihan kemampuan berfikir mereka secara sistematis melalui cara-cara ilmiah seperti penyediaan ragam data empiris dan Informasi teoritis.

Sedangkan Dalam pendidikan, aliran Progresivisme ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal ini ditunjukkan dengan fakta seperti apa? Ditunjukkan dengan fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan makhluk lainnya dan itu memang benar adanya.

Nah, Aliran Progresivisme ini mempunyai pandangan dalam belajar, yakni belajar dilaksanakan berangkat dari asumsi bahwa anak didik itu bukan manusia kecil, melainkan manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang dan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Dalam hal ini belajar semestinya dilaksanakan dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh anak didik, oleh karena itu dalam pandangan aliran Progresivisme ini memusatkan perhatian kepada diri siswa bukan dari guru atau bahan ajaran. Jadi kita harus benar-benar memperhatikan siswa kita, disini ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam belajar menurut pandangan ini yaitu:
1. Memberi kesempatan anak didik untuk belajar perorangan
2. Memberikan kesempatan anak didik untuk belajar melalui pengalaman
3. Memberi motivasi
4. Mengikut sertakan anak didik didalam setiap aspek kegiatan yang memenuhi kebutuhan pokok anak tersebut.

Aliran ini mempunyai anggapan dalam belajar, bahwa belajar adalah suatu proses yang bertumpu pada kelebihan angka manusia yang bersifat kreatif dan dinamis sebagai potensi dasar manusia untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan. Dalam konteks ini belajar harus dapat memberikan pengalaman yang menarik, supaya mereka mampu mengaplikasikannya dalam dunia nyata. Jadi dalam pendidikan harus memberi kesan yang baik, kesan yang menyenangkan, kesan yang mempunyai pengalaman yang sangat berharga bagi peserta didik. 


Selanjutnya pemikiran Tokoh-tokoh Aliran Progresivisme, tokoh-tokohnya ada 3 yaitu:
1. William James
Beliau menegaskan bahwa fungsi organ pemikiran itu dipelajari sebagai bagian mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.

2. John Dewey
Mengenai pendidkan Progresivisme, beliau menuliskan bahwa pendidikan yang berlandasan pada filsafat pengalaman, kesatuan rangkaian pengalaman ini mempunyai 2 aspek penting bagi pendidikan, yaitu: 1) hubungan kelanjutan diantara individu dan masyarakat, 2) hubungan kelanjutan diantara fikiran.

3. Hans Vaihinger
Menurutnya kata tahu hanya mempunyai arti praktis persesuaian dengan objeknya tidak mungkin dibuktikan karna satu-satunya bagi berfikir adalah gunanya untuk mempengaruhi kejadian-kejadian atau peristiwa di dunia. Maksudnya adalah bahwa orang yang dikatakan tahu itu kalau sudah menggunakan pengetahuannya sehingga tahu manfaatnya. Contohnya seperti ini, kita tahu puasa itu wajib, tapi pengetahuan tidak berguna kalau tidak berpuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline