Peningkatan suhu bumi sebesar 1.1°C kelihatannya angka yang kecil. Namun kalau berkaitan dengan suhu bumi, efek yang ditimbulkan sangatlah besar dan destruktif.
Sebut saja hujan dengan intensitas tinggi, siklon tropis, banjir, dan musim kemarau yang semakin panjang penyebab kebakaran skala besar. Bencana alam yang menunjukan sebagai akibat dari perubahan iklim yang esktrem adalah kebakaran hutan yang terjadi di Australia.
Kebakaran ini telah menghancurkan lebih dari 11,2 juta hektare lahan dan hutan Australia. Luas ini hampir setara dengan setengah wilayah Inggris. Selain itu, kebakaran hutan ini mengakibatkan hewan asli (kanguru, koala dan possum) kehilangan habitat nya.
Dan banyak nya hewan ternak yang mati karena kehabisan makanan dan tidak memiliki tempat tinggal. Banyak perspektif yang mengatakan bahwasannya, kebakaran in akibat dari kesengajaan manusia.
Namun, berdasarkann pernyataan yang dipaparkan oleh Inspektur Ben Shepherd dari Dinas Pemadam Kebakaran NSW (RFS) api kebakaran hutan berasal dari sambaran petir.
Sambaran petir yang semakin hari semakin intensif merupakan dampak dari krisis iklim. Perubahan iklim tidak hanya menghasilkan suhu yang lebih tinggi, tetapi panas juga membantu lebih banyak air menguap dari lautan dan danau, yang berakhir di atmosfer bumi.
Yang kemudian pada saat muatan listrik berkumpul di dalam awan dan posisi awan semakin tinggi, muatan awan akan terlibat dalam turbulensi udara, yang pada pergerakan ini akan menimbulkan muatan positif dan negative.
Jika muatan negatif pada dasar awan sudah cukup besar, aliran muatan negatif dari awan akan menuju ke bumi lalu akan terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif dari bumi. Sehingga terjadi lah petir yang menyambar ke bumi.
Kemudian Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang rawan mengalami kebakaran hutan. Secara umum, kebakaran hutan bisa terjadi secara sengaja yang dilaksanakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang hanya ingin mementingkan keuntungan bisnisnya sendiri tanpa melihat dampak yang ditimbulkan bagi manusia lain dan lingkungan nya.
Padahal asap yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan ini mengharuskan manusia menghirup udara yang tidak sehat sehingga menyebabkan beberapa dari mereka harus dilarikan ke rumah sakit atau bahkan meninggal akibat terhalangnya transportasi untuk suplai makanan dan kebutuhan lainnya dipedalaman. Selain itu pun, hewan-hewan juga kehilangan habitatnya akibat keegoisan pihak tersebut.
Kedua contoh kebakaran tersebut menyadarkan kita bahwa penyebab utama pemanasan global adalah peningkatan aktivitas manusia yang menggunakan zat-zat tak ramah lingkungan seperti karbon dioksida,karbon monoksida, nitrogen, metana, dan zat-zat lain yang berbahaya.