Lihat ke Halaman Asli

Nadia Azkal Uyun

Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura prodi PBSI asal Pamekasan

Api Abadi, Destinasi Wisata serta Sejarahnya

Diperbarui: 29 November 2021   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

           Destinasi dalam KBBI V ialah tempat tujuan. Destinasi bisa erat kaitannya dengan wisata, jadi, destinasi wisata merupakan tempat yang dijadikan tujuan orang berwisata. Di kota Pamekasan tepatnya di daerah Larangan Tokol, kecamatan Talanakan ada salah satu fenomena alam yakni api abadi atau yang biasa orang sebut api tak kunjung padam. Sesuai dengan namanya api ini muncul dari permukaan tanah dan tidak bisa mati meskipun diguyur hujan atau angin, banyak orang luar Madura berkunjung kesana selain bertujuan untuk rekreasi mereka juga bisa menikmati bakar-bakar jagung dan ikan yang di jual oleh masyarakat sekitar. Wisata api tak kunjung padam ini di beri batas pagar besi agar para pengunjung yang datang tidak asal berjalan sehingga berakibat berbahaya, tetapi pengunjung juga bisa menikmati api abadi dari dalam pagar jika memang ada yang penasaran untuk melihat secara dekat. Biaya masuk ke wisata api abadi ini cukup hemat kantong, untuk mobil Rp.5000 untuk sepeda motor hanya Rp. 2000.
Banyak pengunjung datang dengan membawa anak-anaknya, terkadang mereka juga menjelaskan secara sejarah bagaimana api tersebut terbentuk, ada pula yang menjelaskan secara pemaparan Ipa sehingga mereka bisa menangkap pelajaran ketika berkunjung ke api abadi ini.

 

large-75332-e726b5bc26b6aff3f3622a60a96ef9e9-61a42a9c06310e425b650283.jpg


Sejarah api tak kunjung padam
Api tak kunjung padam juga memiliki sejarah, perihalnya wisata ini juga termasuk fenomena alam dan ada yang mengatakan termasuk salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia.

Konon katanya, ada seorang pemuda bernama Hadagi, ia mempelajari agama Islam dan menyebarkannya di desa tersebut. Saking pintarnya ilmu agama masyarakat sekitar menyebutnya "Ki Moko". Suatu hari, Ki Moko ingin mempersunting salah satu gadis Palembang dengan membawa maskawin mata ikan yang didapat dari sungai timur.
Ikan itu sebangsa lele, namun orang Madura biasa menyebutnya dengan jhukok ketteng.
Pernikahan pun berlangsung malam itu di bawah pohon Palembang, karena keadaan terlihat gelap sekali maka Ki Moko menancapkan tongkatnya ke tanah kemudian terjadilah peristiwa mengejutkan yakni ada percikan api dari tanah bekas tancapan tongkat Ki Moko tadi, dan itulah yang sampai saat ini masih ada, api tak kunjung padam / api abadi.

Menurut penelitian sience di sekitar tempat itu memang ada tanah yang mengandung balerang dan bergesekan dengan oksigen, maka munculah api tersebut.

Selain bisa menikmati bakar-bakar ikan dan jagung, di sekeliling api tak kunjung padam ini ada banyak sekali penjual berbagai pakaian, oleh-oleh khas Madura (petis), batik dan masih banyak lagi sehinggal pengunjung yang datang tidak merasa bosan dengan keadaan sekitarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline