Lihat ke Halaman Asli

Nadia Noviani Trisnanti

Mahasiswa Arsitektur

KKN Mandiri Untag Surabaya : Pengembangan Warung Bakso Pak Rukun Untuk Mencapai Efektivitas

Diperbarui: 17 Juni 2022   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasangan Tempat Cuci Piring Bersama Bpk. dan Ibu Rukun

Jakarta, 10 Juni 20222. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memang sudah familiar di telinga mahasiswa. Bahkan, kegiatan KKN pun diwajibkan diberbagai instansi Perguruan Tinggi sebagai sarana dan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang slama ini ditempuh dalam perkuliahan dan serta perwujudan memiliki sikap dengan rasa keperdulian terhadap sesama yang cukup tinggi. Kegiatan KKN yang diselenggarakan setiap tahun ini sebelumnya dilakukan secara berkelompok, kini berubah dengan dilakukan KKN secara individu karena mengingat kita semua berada di pandemic menuju endemic covid-19.

Warung Bakso Pak Rukun

Namun hal tersebut tidak menghalangi Nadia Noviani Trisnanti  untuk tetap melaksanakan KKN. Nadia adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya dari Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan KKN di Kec. Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dibawah bimbing Bpk. Febby Rahmatullah Masruchin, S.T., M.T. selaku dosen pembing lapangan. Melalui kegiatan ini, Nadia bertujuan menggencarkan lingkungan yang bersih untuk menciptakan tempat makan yang sehat guna mencapai efektifitas dan efisiensi UMKM. Pada kegiatan KKN ini, Nadia akan membantu memulihkan mitra UMKM warung makan “Bakso Pak Rukun” dengan memberikan bak untuk cuci piring.

Kondisi Asli Tempat Cuci Peralatan Makan

Bakso pak Rukun adalah warung makan kecil berada di pinggir jalan yang bertempat di Mampang Prapatan IV. Pak Rukun menempati usahanya dengan menyewa rumah kecil sebesar 3x3 meter untuk dagangannya sehari-hari, dari hal inilah kurangnya tempat untuk membersihkan perlatan makan, sehingga terlihat kurang rapih dan terkesan kurang bersih. Karna selama ini hanya menggunakan ember dan selang saja. Rangkaian kegiatan ini direncanakan mulai dari yang pertama ialah tahap wawancara, lalu pembelian besi untuk kaki-kaki meja sink, dan alat-alat pelengkap lainnya secara bertahap. Lalu dirakit dengan baik hingga dapat sink dapat berdiri dengan baik dan kokoh. Lalu pemasangan kran dan membuat aliran buangan air limbah bekas cucian piring ke selokan yang berada tepat dibawah sink. Sehingga dapat digunakan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

Proses Perakitan Meja Sink

 Dengan demikian diharapkan alat makan bekas pemakaian tidak berserakan lagi dibawah dan kegiatan bersih-bersih di warung dapat dilakukan dengan semaksimal mungkin. Agar tercipta tempat makan yang bersih dan nayaman bagi pengunjung maupun penjual. Dan diharapkan dapat mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi UMKM ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline