Lihat ke Halaman Asli

Workshop Virtual UNJ : Model Pembelajaran STEAM berbasis Media Komik dan Pembelajaran Bahasa AUD

Diperbarui: 20 Oktober 2021   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan & Workshop P2M

Seminar Pengabdian Pada Masyarakat (P2M), kolaborasi antara Prodi S1 PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Prodi S2 PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta telah dilaksanakan pada Sabtu, 11 September 2021 secara daring melalui aplikasi zoom dan streaming youtube, serta berlangsung mulai dari pukul 08.30 hingga pukul 12.00. Seminar ini merupakan bentuk pengabdian dosen S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) dan S2 PAUD Universitas Negeri Jakarta kepada masyarakat, dengan melibatkan mahasiswanya demi mensukseskan jalannya kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M). Seminar tersebut dihadiri oleh 280 peserta, terdiri dari pendidik PAUD (guru KB dan TK) di DKI Jakarta dan beberapa provinsi di Indonesia.

Seminar dan Workshop diisi oleh dua pembicara dalam bentuk panel dengan satu moderator yaitu Ibu Suharti, M.Pd. Kepala KB – TK Laa Tahzan Islamic School Cirebon, dan juga tercatat sebagai mahasiswa program doctor PAUD di Universitas Negeri Jakarta. Pembicara pertama adalah Dr. Hapidin, M.Pd. pendiri S1 PAUD di IKIP Jakarta (UNJ) dan juga dosen tetap di Universitas Negeri Jakarta, membahas materi yang berjudul “Penggunaan Media Komik Untuk Pembelajaran STEAM dan Literasi Budaya Maritim Pada Anak Usia Dini”. Berdasarkan materi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa bermain tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar anak usia dini karena Pendidikan anak usia dini berfokus pada play base curriculum yang dilaksanakan melalui play base learning.

Pemaparan Materi Sesi 1 

Saat ini, media bermain anak usia dini mengalami pergeseran dari alam ke teknologi. Pada mulanya, anak-anak banyak menggunakan bahan alam pada berbagai kegiatan bermain. Namun kini, teknologi banyak digunakan di kegiatan bermain anak. Salah satu media teknologi yang dapat kita gunakan adalah komik digital. Dengan komik digital, konten pembelajaran yang akan diberikan kepada anak dapat terintegrasi dengan cara yang menyenangkan. Berdasarkan pada pemaparan pemateri pertama, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Math) atau model pembelajaran R–SLAMETS (Religion, Science, Literacy, Art, Math, Engineering, Technology, and Study Social) yang dipadukan dengan media komik digital akan berdampak pada seluruh aspek perkembangan anak, yang kemudian jika dilakukan secara kontinum dapat mengarahkan anak menguasai kompetensi yang diharapkan.

Pemaparan Materi Sesi 2

Materi kedua membahas tentang “Implementasi Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini di Masa Pandemi COVID-19” yang dibawakan oleh Dr. Nurbiana Dhieni, M.Psi, koordinator program studi S2 PAUD PPs UNJ, dan dosen tetap di Universitas Negeri Jakarta. Jika merujuk pada hasil pemaparan beliau, terdapat empat aspek bahasa pada anak usia dini yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keseluruhan aspek ini saling berhubungan antara satu dengan lainnya, sehingga dalam proses pembelajaran harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, tidak hanya memfokuskan pada salah satu aspek saja seperti aspek membaca atau menulis. Melalui pendekatan whole language, anak-anak dapat membuat hubungan antara mendengar, berbicara, membaca, dan menulis, sebagaimana yang diungkapkan Feldman pada tahun 1991“What I hear I can say, What I say I can write, and What I write I can read!”. Dalam mengembangkan seluruh aspek bahasa pada anak usia dini, diperlukan cara-cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak. Proses belajar pada anak usia dini bukan dengan duduk diam atau duduk manis, melainkan dengan kegiatan bermain. Semakin menyenangkan kegiatan bermain yang dilakukan, maka semakin bermakna pula pengetahuan yang didapat oleh anak.

Terdapat beragam kegiatan stimulasi yang dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Membacakan buku cerita dan melakukan tanya jawab, bernyanyi dan memainkan berbagai permainan adalah contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk menstimulasi kemampuan bahasa anak. Permainan “jika” adalah permaianan yang dapat dilakukan oleh orang tua di rumah atau pun pendidik kepada anak di sekolah atau di rumah untuk menstimulasi kemampuan menyimak dan berbicara dengan cara menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh anak dengan membayangkan “seandainya …”. Contoh pertanyaannya dapat berupa “Jika kamu terbangun di pagi hari dan berubah menjadi ikan, apa yang akan kamu lakukan?”. Untuk mendukung keterampilan membaca pada anak usia dini, kita dapat bermain menyusun huruf menjadi kata berdasarkan pada kartu kata bergambar. Sedangkan untuk mengembangkan keterampilan menulis, menggambar bebas dengan berbagai media seperti menggambar di pasir, kardus, kertas, dengan menggunakan jari, kapur, spidol, krayon, dan pensil merupakan bentuk-bentuk kegiatan pra-menulis. Kemudian jika anak sudah terbiasa dan bisa menggunakan alat tulis, kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak untuk mendukung keterampilan menulisnya adalah dengan menulis jurnal dan menulis kata yang dikenali oleh anak. Selain itu, hasil menggambar bebas juga dapat menstimulasi kemampuan berbicara anak dengan cara menceritakan hasil gambarannya.

Kegiatan bermain tidak dapat dipisahkan dari pendidikan anak usia dini. Kegiatan yang menyenangkan adalah kunci dalam proses belajar anak. Orang tua tidak bisa memaksa anak untuk cakap hanya dalam "CALISTUNG" saja karena pada hakikatnya, perkembangan anak memiliki cakupan yang luas. Semua aspek perkembangan saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Dengan stimulasi yang tepat, seluruh aspek perkembangan anak dapat berkembang secara optimal.

Penyusun : Kelompok 2 PG PAUD 2018 B (Erliana, Kania, Nadia, Nabillah dan Reekha) Penyunting : Dr. Nurbiana Dhieni, M.Psi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline