Membaca merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, mengingat begitu banyak pengetahuan dan wawasan yang didapatkan dari membaca. Kemampuan membaca, menulis dan mampu berpikir kritis atau yang dapat disebut dengan literasi ini merupakan hal esensial yang perlu dimiliki dan ditingkatkan oleh setiap orang.
Sayangnya, kita sedang dihadapkan dengan kenyataan yang menyedihkan mengenai rendahnya minat baca di Indonesia. Di mana skor tes PISA (Programme for International Student Asessment) tahun 2018 yang diterbitkan pada maret 2019 lalu menunjukkan kemampuan membaca, sains, dan matematika di Indonesia tergolong rendah karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara, 5 tingkat berada di bawah Thailand dan 6 tingkat di bawah Saudi Arabia.
Kemerosotan ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu yang menyebabkan kemerosotan literasi di lingkup siswa ialah karena pembelajaran dilakukan secara tatap maya atau daring sebagai dampak pandemi Covid-19.
Selain dikarenakan oleh pembelajaran daring yang dirasa tidak efektif tetapi juga program peningkatan literasi yang diterapkan di beberapa sekolah menjadi terhambat.
Salah satu program yang diterapkan misalnya dengan membentuk kelompok kecil untuk membaca dan bertukar pikiran mengenai hasil bacaan dari buku yang disediakan oleh pihak sekolah baik guru maupun staf sekolah di luar jam pelajaran. Tentu saja setelah adanya pandemi program tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk membantu mengatasi permasalahan ini, maka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) mengambil nama Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional dan mencakup tema Mengembangkan Literasi (literasi baca dan tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan) dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional dengan tujuan mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Mahasiswa yang mengikuti KKN ini memiliki tugas untuk membantu meningkatkan literasi siswa di sekolah yang dituju. Selain itu, mahasiswa juga dapat membantu guru dalam pembelajaran daring serta memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada orang tua siswa mengenai pentingnya mengetahui penggunaan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran daring anak.
Program unggulan yang peserta KKN implementasikan diawali dengan menganalisis permasalahan yang menyebabkan terkendalanya peningkatan literasi siswa SDN Leuwiliang 01 yang berupa terhentinya program literasi yang merupakan kegiatan membaca buku bacaan non pelajaran di kelas 6.1 sebelum dimulainya jam pelajaran, namun kegiatan tersebut sudah tidak terlaksana lagi akibat pembelajaran yang dilakukan secara tatap maya dan juga karena tidak tersedianya buku bacaan elektronik atau e-book.
Untuk mengatasi kendala ini, peserta menyediakan berbagai bahan bacaan seperti dongeng, ensiklopedia tumbuhan, ensiklopedia hewan, atlas dan e-book mengenai pengetahuan umum lainnya.
E-book yang dikumpulkan selanjutnya disimpan kedalam Google Drive, kemudian linknya disebarkan langsung ke grup siswa. Pengaksesan link ini dirasa cukup mudah dan sederhana sehingga siswa tidak menemukan adanya kesulitan dalam menjalankan program ini.
Setelah membaca e-book pilihan siswa, selanjutnya siswa diminta untuk membuat review dalam bentuk fishbone (tulang ikan). Fishbone merupakan bentuk analisis terhadap sesuatu hal dan menunjukan even spesifik. Fishbone ini berisi informasi 5W+1H, judul, penulis dan hikmah dari cerita dalam buku tersebut.