Lihat ke Halaman Asli

Atasi Wabah di Asmat Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan

Diperbarui: 17 Januari 2018   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com

Terhitung 2017 sejak bulan September sebanyak 61 anak-anak  Asmat di Papua meninggal akibat dilanda wabah campak dan gizi buruk, sementara ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.

Untuk mengatasi wabah yang sudah terjadi selama empat bulan tersebut, Kementrian kesehatan Republik Indonesia mengirimkan bantuan tenaga kesehatan dan bantuan logistik.

"Kami dari Kementerian Kesehatan mengirimkan 39 tenaga kesehatan untuk melakukan pengobatan, dan imunisasi serta mengatasi KLB gizi buruk dan campak," jelas Oscar Primadi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementrian Kesehatan, di Kementrian Kesehatan, Jakarta, pada Selasa (16/1).

Seperti yang di kutip dari CNNIndonesia kemenkes telah mengirimkan tenaga kerja sebanyak 39 tenaga kesehatan yang terdiri dari, 11 orang dokter spesialis, 4 orang dokter umum, 3 perawat, 2 penata anastesi dan 19 tenaga kesehatan yang terdiri dari ahli gizi, kesehatan lingkungan dan surveilens.

Dari total 11 dokter spesialis tersebut, terdiri dari dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis kulit kelamin, anastesi, dan gizi klinik. Atas instruksi langsung dari Presiden Jokowi, Kemenkes bekerjasama dengan TNI untuk saling bahu-membahu mengatasi masalah gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat.

Selain bantuan tenaga kesehatan, Kemenkes juga mengirimkan bantuan logistik seperti, vaksin, dan juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Sebanyak tiga ton makanan tambahan telah dikirimkan oleh Kemenkes. Sementara itu, vaksin campak yang telah dikirimkan, sudah di distribusikan keseluruh desa-desa.

 Direktorat Gizi Masyarakat pada Senin(15/1) juga telah mengirimkan sebanyak 2 ton PMT untuk balita dan 150 kg PMT untuk ibu hamil. Pemberian makanan tambahan ini dilakukan dalam rangka mengangkat status gizi di kabupaten Asmat

Untuk mengurangi penyebaran wabah, dua ribu tablet disinfektan juga dikirimkan untuk membunuh bakteri yang ada di air bersih.

Sebelumnya tim kerja dari Kemenkes telah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) dalam mengatasi wabah tersebut, namun belum mencakup seluruh distrik yang ada. Oscar berharap dengan dikirimkanya seluruh tim penanggulangan wabah dapat cepat teratasi.

 Untuk kedepanya Kemenkes akan terus memperhatikan masalah campahk dan KLB gizi buruk tersebut. Program-program lanjutan akan dibuat, seperti peningkatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline