Maaf, hanya seonggok daging tak berguna
'enyah saja aku', begitu mungkin pikirmu
barangkali, aku lebih hitam dari kubangan dosa. Lebih jijik dari mulut-mulut yang berdusta
sampai berapa kalipun, maaf, meski tiada guna.
Bila kutampungkan airmata menjadi satu telaga, takkan cukup sesalku padamu. Harus bagaimana lagi aku?
Tahukah kau? Aku lelah pada topeng-topeng, acapkali kutanggalkan tak habis-habis aku merasa berdosa
aku janji takkan jadi aku yang itu, aku akan jadi aku yang membikin senyummu tak habis-habis menyapaku.
Karenanya, hari ini, mungkin satu-satunya kesempatan untuk menjadi aku yang berbeda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H