Lihat ke Halaman Asli

nadhra khalifani

Universitas Al Azhar Indonesia

Misteri Naskah Kuno dari Ogan Komering Ilir: Menelusuri Kearifan Spiritual Masyarakat Indonesia pada Masa Lalu

Diperbarui: 21 Januari 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Lembar Manuskrip DS 0003 00012](sumber: https://dreamsea.co/)

Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam, keberagaman budaya dan sejarahnya. Banyaknya harta karun berharga yang telah terungkap dan tak ternilai yang merefleksikan serta menggambarkan bagaimana dasar atau akar-akar pada kehidupan masyarakatnya. Naskah ini merupakan salah satu peninggalan berharga yang telah diungkapkan melalui proyek DREAMSEA. Dengan adanya salinan digital dari koleksi pribadi Ibrahim yang disimpan di HTTML (Hill Museum & Manuscript Library), naskah ini menjadi saksi bisu yang membuka pintu kedalam spiritual dan kepercayaan masyarakat Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan pada periode antara tahun 1925 dan 1935. 

[Lembar Manuskrip DS 0003 00012](sumber: https://dreamsea.co/)

Naskah ini memiliki latar belakang yang mengungkapkan kaya akan doa dan ramalan, serta menjadi bukti kuat mengenai praktik keagamaan yang diterapkan oleh masyarakat setempat. Dengan tulisan dalam aksara jawi, naskah ini bukan hanya menjadi kumpulan tulisan kuno saja, akan tetapi juga sebagai karya seni spiritual yang mendalam dan mencerminkan bagaimana pandangan dunia dan kehidupan sehari-hari yang terjadi pada masa lalu. 

Dari kolofon yang ditemukan, kita belajar bahwa naskah ini disalin di Makkah oleh Muhammad Aqib bin Haji Umar, seorang individu dari dusun Tanjung Baru dengan marga Bengkulah. Meskipun kondisinya tercatat kurang prima, kolofon memberikan sentuhan pribadi pada naskah dan menghidupkan kembali sosok individu yang terlibat dalam proses penyalinan. 

[Lembar Manuskrip DS 0003 00012](sumber: https://dreamsea.co/)

[Lembar Manuskrip DS 0003 00012](sumber: https://dreamsea.co/)

Naskah ini hadir tanpa sampul atau ikatan mengundang kita untuk merenung pada keaslian dan esensi naskah itu sendiri. Dengan dimensi 22 x 17 cm untuk sampul dan kertas, dan teksnya dalam aksara jawi, naskah ini memberikan kesan visual dan estetika unik yang menarik untuk dijelajahi. Meskipun tanpa rubrikasi, pencahayaan, atau ilustrasi, setiap halaman naskah ini menjadi pintu gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam.

Melalui IIIF Manifest yang dapat diakses [di sini](https://www.vhmml.org/image/manifest/537683), salinan digital naskah memberikan akses terbuka bagi peneliti, sejarawan, dan pecinta sejarah untuk menjelajahi setiap halaman, menganalisis setiap huruf jawi, dan memahami konteks budaya yang mengitari naskah ini.  

Sumber Manuskrip Digital : https://www.hmmlcloud.org/dreamsea/detail.php?msid=1574 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline