Metaverse merupakan bagian dari generasi baru internet yang dikenal sebagai Web 3.0 yang mencakup AI, blockhain dan inovasi digital terbaru lainnya. Sektor pariwisata menjadi sasaran utama dalam bereksperimen untuk memberikan experience baru dengan menawarkan pengalaman digital yang imersif, dinamis, dan inovatif. Platform virtual ini memiliki potensi untuk merevolusi industri pariwisata dengan menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah-masalah yang sudah lama ada di industri ini, seperti masalah kepercayaan dan keamanan, antrian panjang dan penundaan, serta risiko yang dihadapi wisatawan selama berlibur, sehingga dapat menjadi alat untuk memajukan pariwisata melalui kolaborasi virtual. Selain itu, banyaknya pembatasan aktivitas tatap muka dan perjalanan fisik akibat pandemi COVID-19 telah menjadi stimulus yang mengesankan bagi pertumbuhan Metaverse.
Potensi penggunaan Metaverse untuk pariwisata antara lain :
Tur Virtual, wisatawan yang ingin berkunjung bisa menjelajahi destinasi yang ingin dikunjungi secara virtual sebelum datang sehingga mengetahui dan meningkatkan rasa penasaran untuk merasakannya secara langsung. Selain itu, juga memberikan sebuah experience baru bagi wisatawan yang ingin berkunjung langsung tetapi keterbatasan dalam segi waktu jadi tetap bisa merasakan walaupun dirumah.
Konsep baru untuk hotel, dengan diterapkannya Metaverse di sebuah hotel wisatawan yang ingin menginap bisa melihat secara virtual fasilitas apa saja yang disediakan sehingga meminimalisir rasa kecewa yang tinggi pada wisatawan.
Keamanan dan kenyamanan, wisatawan dapat mengunjungi beberapa tempat rentan dengan aman tanpa risiko apa pun karena ini adalah ruang virtual, tidak ada risiko tersesat, kejahatan, atau kecelakaan, sehingga wisatawan dapat menikmati perjalanan mereka tanpa rasa khawatir atau takut.
Wisatawan dapat memanfaatkan teknologi Metaverse untuk mengunjungi tempat-tempat yang belum dijelajahi, tanpa mengganggu keseimbangan alam. Teknologi imersif dapat digunakan untuk mengunjungi destinasi wisata pada jam sibuk, mengurangi kepadatan penduduk, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap lingkungan. Dengan begitu banyak manfaatnya, bisnis pariwisata telah mulai mengembangkan platform Metaverse untuk memberikan tur virtual dengan pengalaman mendalam yang lebih baik kepada masyarakat dan membantu mereka mengambil keputusan terkait rencana perjalanan yang ingin dilakukan.
Tapi di sisi lain apakah Metaverse menjadi ancaman bagi industri pariwisata? Apakah Metaverse akan menggantikan aktifitas manusia di dunia nyata? Seperti yang kita ketahui bahwa sektor pariwisata butuh wisatawan untuk bertahan. Menurut penelitian, Metaverse sudah ada sejak lama. Dibeberapa perusahaan seperti Amazon dan Airbnb telah meluncurkan sebuah tur virtual akibat adanya pandemic COVID-19. Tetapi bisa kita lihat, saat ini masih banyak wisatawan berkunjung ke destinasi wisata usai pandemi COVID-19 mereda. Berarti hal tersebut tidak membuat wisatawan berpaling penuh dari perjalanan wisata secara langsung di sebuah destinasi. Tidak semua teknologi yang diciptakan akan berhasil pada akhirnya, karena menciptakan sebuah teknologi yang sempurna akan membutuhkan waktu lama. Justru dengan adanya konsep Metaverse ini menjadi sebuah peluang besar bagi industri pariwisata terutama dalam hal pengembangan dan pemasaran. Metaverse dapat dijadikan alat pameran yang interaktif bagi wisatawan dan meyakinkan calon wisatawan yang ingin berkunjung. Wisatawan pasti akan mengunjungi destinasi yang terus berkembang dan inovatif. Selain ingin melakukan sebuah perjalanan wisata, wisatawan pasti juga ingin merasakan sebuah experience baru yang berkesan dan menyenangkan. Jadi, Metaverse bukanlah sebuah ancaman melainkan sebuah peluang, karena manusia tidak akan pernah puas akan suatu hal dan ingin terus menciptakan dan merasakan sebuah terobosan baru.
Nadhira Fahira Salsabila (Penerima KIP Kuliah Institut Pariwisata Trisakti angkatan 2023)
Sumber : Journal Travelling The Metaverse : Potential Benefits and Main Challenges for Tourism Sectors and Research Application
Penulis : Salvatore Monaco dan Giovanna Sacchi