Lihat ke Halaman Asli

Apakah Mimpi dapat Meramalkan Masa Depan?

Diperbarui: 21 November 2024   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto anak bermimpi dan dapat menjadi  kenyataan (sumber: canva)

Semua orang pasti pernah bermimpi, dari mimpi yang menakutkan, menyedihkan bahkan mimpi yang menyenangkan. Mimpi sendiri memiliki pengertian yaitu pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra dalam tidur. Mimpi biasanya terjadi di pada tahap tidur REM (rapid eye movement), yakni tahapan tidur yang membuat napas jadi lebih cepat atau tidak teratur, dan mata bergerak ke segala arah dengan cepat. Terkadang apa yang kita mimpikan dapat terjadi di masa yang akan datang. Fenomena ini biasa disebut dengan mimpi prekognitif. Mimpi prekognitif, juga dikenal sebagai mimpi kenabian atau mimpi masa depan. Mimpi prekognitif sendiri merupakan jenis mimpi yang dianggap dapat meramalkan peristiwa atau kejadian yang akan terjadi di masa depan. Prekognisi itu sendiri berasal dari kata Latin prae (sebelum) dan cognitio (pengetahuan), yang berarti "pengetahuan tentang sesuatu yang akan datang." Dalam konteks mimpi, ini merujuk pada pengalaman di mana seseorang bermimpi tentang kejadian yang belum terjadi, tetapi kemudian peristiwa tersebut terjadi di kehidupan nyata. Mimpi prekognitif biasanya terjadi secara tidak sengaja dan tanpa di sadari oleh individu yang mengalaminya.

Mimpi prekognitif terjadi di alam bawah sadar seseorang karena otak manusia bekerja dengan cara yang sangat kompleks, menggabungkan informasi, pengalaman, dan perasaan yang mungkin tidak selalu disadari oleh individu. Mimpi secara umum dianggap sebagai hasil dari pemrosesan informasi yang terjadi selama tidur, dan mimpi prekognitif, yang merujuk pada mimpi yang tampaknya meramalkan masa depan, adalah fenomena yang menarik dan penuh misteri. Terdapat beberapa hal yang biasanya menyebabkan munculnya mimpi prekognitif di alam bawah sadar kita, yaitu :

1. Proses pengolahan informasi oleh Otak

Otak kita terus-menerus mengolah informasi. Ketika tidur pun otak tetap aktif sehingga membuat otak kita menyerap banyak informasi sepanjang hari. Hal tersebut dapat menghasilkan mimpi yang berhubungan dengan situasi maupun peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.

2. Coincidence

Coincidence atau yang biasa disebut dengan 'kebetulan' merupakan salah satau penyebab terjadinya mimpi prekognitif. Mimpi yang menjadi kenyataan mungkin saja hanya sebuah kebetulan saja yang cocok dengan kenyataan yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Dikarnakan semua pengalaman yang kita alami di kehidupan sehari-hari, mimpi kita dapat mencerminkan hal-hal yang kemudian terjadi secara acak di masa depan.

3. Proyeksi dan intuisi

Mimpi kita kerap kali merefleksikan perasaan, pikiran dan ketakutan di alam bawah sadar kita. Segelintir orang memeiliki intuis yang tajam, dan melalui mimpi, mereka mungkin saja menyadari sesuatu yang secara tidak sadar mereka sudah rasakan. Seperti contoh, seseorang yang sangat cemas terhadap suatu peristiwa yang akan datang, mimpi mereka mungkin mencerminkan kecemasan tersebut dan pada akhirnya mimpi tersebut menjadi kenyataan.

4. Neurobiologi dan aktivitas otak

Mimpi prekognitif dapat terjadi akibat aktivitas acak otak saat tidur, seperti proses memori maupun pengolahan informasi yang terjadi pada proses tidur REM (Rapid Eye Movement). Otak kita bekerja untuk memproses informasi yang kita dapat sepanjang hari, hal tersebut terkadang muncul dalam bentuk gambaran atau narasi yang kita anggap sebagai prediksi masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline