Pagi ini tanggal 11 Maret yang bertepatan dengan ulang tahun kampus ku, ditempat lain kamu sedang melantangkan kalimat paling suci bagi seluruh pasangan. Ijab-Qobul.
Pagi ini, saya lebih banyak senyum setelah melihat foto kamu bersanding dengan perempuan mu. Bagus! Kamu masih sama seperti dulu, Cuma senyum tipis, dan perempuan mu, astagaa.. dia cantik banget.
Pagi ini, saya merasa bahagia karena pernikahan kalian. Melihat perempuan mu menggunakan paes jawa, kabaya putih, lipstick merah, the make up its fit on her. She’s perfect.
Akhirnya, kamu melepas masa lajang mu. Kamu mengakhiri sesuatu untuk memulai yang baru. Kamu, menjadi imam untuk keluarga baru mu.
Ditempat yang lain, saya ikut berbahagia, ikut mendoakan, bahwa apapun yang kamu lalui nanti semoga tidak akan sampai memisahkan dua hati. Ditempat yang lain, saya juga ingin berterimakasih. Dulu, disuatu masa dimana kita masih sama-sama labil, kita pernah mempunyai kita. Saya pernah mempunyai kamu sebagai pacar, teman, dan abang. Saya pernah mempunyai seseorang yang ikut membersamai melewati masa-masa alay menjijikan dan penuh dengan drama tai kucing. Walaupun hubungan yang kita bina tidak berjalan baik, meskipun lebih banyak bertengkar kita selalu memaafkan dan memulai kembali, sampai akhirnya kita lelah dengan kita sendiri. Dan memustuskan untuk pergi, melepaskan yang seharusnya dilepas sejak dulu.
Ditempat lain, saya minta maaf. Untuk malam-malam ketika kamu harus khawatir saat saya tersesat. Untuk hari-hari ketika saya bawel dengan tugas sekolah. Untuk hari dimana saya seharusnya menemui mu. Untuk pertengkaran-pertengkaran dulu. Untuk kejujuran yang saya utarakan lambat.
Apapun itu, tentang semuanya.. saya ingin minta maaf sekaligus berterimakasih. Masing-masing dari kita telah berubah, telah melewati fase-fase kehidupan yang baru, menemukan manusia-manusia lain untuk melabuhkan hati. Saya bahagia, finally you find that one. The one who will beside you from now on. The one that make you stronger and happier. The who love you so damn much. Soon, saya juga akan menemukan ‘that one’ itu. Amiiin. ehehehe
Selamat memulai resepsi. Semoga perjamuan mu lancar. Semoga semua doa baik yang mereka ucapkan hari ini terkabul. Semoga ini untuk yang pertama dan terakhir. Semoga lekas diberi debay debay lucu. Semoga jatuh bangun kalian selalu bersama. Semoga lagu Hati yang Luka dari Betharia Sonata tidak akan pernah berdendang dirumah tangga kalian. Selamat mengecap tanggung jawab dan kebahagian dengan peran yang baru dan semoga ehm, malam pertama mu menyenangkan hahaha.. I’m happy for you. Really. No pain. No nyesek. No kesel. Its just pure a happiness.
Selamat Abi untuk pernikahan yang sudah kamu tunggu lama.
Selamat melepas keperjakaan nanti malam hahaha
Surakarta, 11 Maret 2017.
Devoutly,
Nana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H