Lihat ke Halaman Asli

Nades Medan (Pong Olin)

Melihat dunia dengan genggaman teknologi

Jokowi-Ahok, Harapan Baru untuk Jakarta

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menarik saat-saat menyimak hasil hitung cepat perolehan suara pasangan para calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta yang masih sementara berlangsung. Hasil hitung cepat menampilkan hasil yang sangat luar biasa, Jokowi-Ahok unggul diatas pasangan Foke-Narowi.Yah....sangat menarik !! Jokowi - Ahok adalah pasangan dan harapan baru untuk Jakarta.

Tak kalah menariknya, pasangan nomor urut 3, Jokowi-Ahok yang diusung PDIP dan Gerindra, jauh mengungguli pasangan Hidayat Nur Wahid dan pasangan calon independen yang sejak awal mencalonkan diri meyakini akan memenangkan pertaruhan di pemilihan gubernur DKI.

Jokowi-Ahok mungkin menjadi pasangan gado-gado, karena Joko Widodo yang masih walikota Solo itu, masih seorang pendatang di Jakarta (belum ber-KTP Jakarta), dia putra asli Jawa yang dipasangkan dengan Ahok, warga keturunan Cina yang besar di jakarta. Pasangan Jokowi-Ahok bak pasangan gado-gado.

Banyak harapan ditumpuhkan pada keduanya untuk membawa perubahan di Jakarta. Tolok ukurnya, ialah sang calon gubernur—Joko Widodo---yang dinilai sukses memimpin kota Solo. Dukungan dan doa warga kota Solo juga menarik untuk disimak. Dari tayangan media massa, sebgaian besar warga Solo memberi apresiasi kepada Jokowi untuk bisa memimpin Jakarta dan memberi perubahan bagi ibukota negara.

Keunggulan sementara Jokowi-Ahok adalah suatu warna demokrasi, dimana rakyat yang berkenan memilih, adalah warga yang tahu bahwa pilihan mereka adalah pilihan untuk perubahan. Dan yang tak kalah menariknya, adalah; Jokowi-Ahok yang mencitrakan kesungguhan untuk memberi yang terbaik, semakin didukung oleh rakyat. Dukungan itu nyata dalam perolehan suara sementara, padahal lawan mereka bukanlah orang sembarang. Jokowi-Ahok berhadapan dengan calon-calon yang sudah punya nama besar di Jakarta, seperti Hidayat Nur Wahid, yang mantan ketua MPR, Fausi Bowo, sang gubernur yang juga ahli tata ruang, dan Alex Nurdin, juga calon independen, Faisal Basri, ekonom kondang yang pernah memimpin partai besar.

Menarik juga bahwa pasangan Jokowi-Ahok yang semula tidak terlalu diunggulkan sejak baru maju menjadi calon, justru membalikkan prediksi sebagian pengamat. Toh, fakta membuktikan, untuk sementara keduanya menjadi ‘’calon’’ pemenang pilgub DKI. Pertanyaannya ialah; ‘’akankah kemenangan pasangan Jokowi-Ahok, akan menjadi pertanda bahwa di pemilu 2014 nanti PDIP dan Gerindra akan meraih sukses juga ? Akankah kemenangan (keunggulan) Jokowi-Ahok menjadi barometer kedua partai pengusungnya untuk meraih suara besar di DKI Jakarta pada pemilu 2014 nanti ? Jawaban…; sama-sama kita menunggu, perhitungan juga belum selesai.

Parepare, 11-07-2012

Nades Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline