Lihat ke Halaman Asli

Peran Literasi Media Digital di Kalangan Remaja

Diperbarui: 17 Februari 2023   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Apa itu Literasi Media Digital? Seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks apakah keterampilan itu diperoleh ataupun siapa yang memperolehnya. Pemahaman sumber, teknologi komunikasi, kode yang digunakan, pesan yang dihasilkan, seleksi, interpretasi, dan dampak dari pesan tersebut.

Konsep dasar Literasi Media Digital :
1.Non-transparasi : Media tidak mempresentasikan kenyataan
2.Kode dan Konvensi Pesan : Dalam media terdapat dua makna, denotasi dan konotasi
3.Motivasi Media : Setiap media bertujuan mendapatkan perhatian khalayak
4.Pemahaman khalayak : Orang yang memiliki pengalaman media dengan cara berbeda
5.Konten dan Pesan Media : Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda

Siswa berinisial M yang duduk dibangku kelas 2 SMA mengatakan bahwa ia menggunakan internet selama di sekolah dan dirumah hampir setiap hari. Karena sistem pembelajaran yang sudah digital membuat ia harus terus menggunakan internet dan Sosial Media.

Dari pernyataan diatas tersebut dapat disimpulkan, di zaman yang semakin modern ini kita harus "Melek Media". Apa itu "Melek Media"? Kesadaran tentang arti penting media konvensional dan menghubungkannya dengan media berjaringan (internet). Kita yang sudah paham media harus memberi contoh kepada semua khalayak mana informasi yang baik untuk diterima dan tidak, informasi yang hoax ataupun tidak.

Cara mengatasi fenomena tersebut adalah, kita harus memberi tahu anak-anak zaman sekarang untuk menggunakan internet, selektif memilih media mana yang baik untuk digunakan, selektif memilih berita yang harus kita terima, mampu memilah informasi, mengetahui apa yang harus dilakukan jika ada konten yang tidak baik/tidak benar/tidak pantas. Media Massa memiliki kemampuan dahsyat dalam proses membentuk kesadaran palsu, bersifat fiktif, dan imajinatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline