Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang suka berinteraksi satu sama lain serta berkemauan untuk mencari tau apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan di dalam dirinya sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial yang bertahan hidup dengan cara berkelompok, manusia senantisa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain (Iffah & Yasni, 2022). Sayangnya dengan adanya interaksi sosial secara fisik yang terlalu dekat antar satu manusia dengan yang lainnya justru dapat memungkinkan penyebaran beberapa penyakit, salah satunya tuberkulosis (Pramono, 2021).
Semarang (18/10/2024), Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang melakukan sebuah intervensi yang bernama " Gayam Betul". Program ini merupakan sebuah upaya pencegahan penyebaran kasus tuberkulosis di masyarakat yang dilakukan melalui penguatan pemahaman kader FKK Tambakrejo tentang penyakit tuberkulosis dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kehidupan sehari-hari. Sebelum melaksanakan kegiatan ini, dilakukan advokasi dan koordinasi kepada pihak Kelurahan Tambakrejo dan Ketua FKK Tambakrejo terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait agar kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Kegiatan penguatan pemahaman kader FKK Kelurahan Tambakrejo mengenai penyakit tuberkulosis ini dilakukan dengan media poster. Poster telah dirancang semenarik mungkin untuk meningkatkan minat sasaran dalam membaca informasi di dalamnya. Alasan penggunaan poster sebagai media promosi kesehatan adalah agar masyarakat menjadi lebih tertarik dan mudah dalam menangkap pesan-pesan kesehatan yang ada. Berdasarkan (Ernawati, 2022) dikatakan bahwa media visual dalam promosi kesehatan perlu dioptimalkan. Tidak hanya itu, pengkombinasian media promosi kesehatan juga berdampak positif pada peningkatan daya serap informasi yang diberikan sebab indra yang digunakan juga lebih banyak.
Informasi yang termuat di dalam poster yaitu: pengertian TBC, cara penularan, faktor resiko, prevalensi, gejala, pencegahan, dan pengobatan. Setelah penyuluhan selesai, poster tersebut dibagikan kepada para kader agar dapat ditempel di tempat-tempat yang sekiranya strategis seperti, posyandu, mading, kelurahan, dan puskesmas pembantu Tambakrejo.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para kader kesehatan di Kelurahan Tambakrejo dapat menjadi salah satu pionir dalam penyebar luasan promisi kesehatan di masyarakat. Hingga pada akhirnya pemahaman masyarakat di Kelurahan Tambakrejo tentang penyakit tuberkulosis dapat meningkat dan kasus tuberkulosis di wilayah ini dapat menurun seiring waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H