Lihat ke Halaman Asli

Nada Ulayya

Mahasiswa

Mahasiswa UNNES Melakukan Promosi Kesehatan Berjudul "Awas Tuberkulosis, Yuk Cegah dengan Skrining Kesehatan"

Diperbarui: 13 November 2024   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

(Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNNES Melakukan Promosi Kesehatan Melalui Pembuatan Flyer Tentang Penyakit Tuberkulosis di Puskesmas Gayamsari)

Semarang (31/10/2024), Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang (UNNES), melakukan promosi kesehatan mengenai penyakit tuberkulosis di Puskesmas Gayamsari. Puskesmas Gayamsari adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang berada di Jalan Slamet Riyadi 4A, Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Puskesmas ini merupakan sebuah puskesmas induk dengan 4 puskesmas pembantu yang terdiri dari Puskesmas Pembantu Pandean Lamper, Puskesmas Pembantu Siwalan, Puskesmas Pembantu Kaligawe, dan Puskesmas Pembantu Tambakrejo. Promosi kesehatan tersebut dilakukan menggunakan media flyer yang diletakkan pada papan informasi di ruang tunggu Puskesmas Gayamsari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari mengenai penyakit tuberkulosis dan cara pencegahannya.

Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.TB). Bakteri tersebut pada umumnya menyerang parenkim paru (TB Paru) tetapi tidak menutup kemungkinan dapat menginfeksi organ tubuh lain seperti pleura, kelenjar limfe, tulang, dan lainnya (TB ekstra paru). Penularan tuberkulosis ini terjadi dari manusia ke manusia lain melalui percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi tuberkulosis bersin, batuk, atau bicara. Adapun beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan seseorang dapat terinfeksi bakteri TBC antara lain: pengetahuan, usia, riwayat merokok, kepadatan hunian, sanitasi rumah, jenis lantai, ventilasi, dan kelembapan

Sampai saat ini tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang sangat diprioritaskan dan menjadi salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Indonesia bahkan menduduki peringkat ke-2 negara dengan jumlah kasus tuberkulosis tertingi di dunia dimana jumlah kasus barunya mencapai 13% dari total kasus yang ada. Mayoritas kasusnya berada di provinsi yang memiliki cakupan populasi besar seperti Jawa Barat (184.106 kasus), Jawa Timur (78.334 kasus), dan Jawa Tengah (77.426 kasus). Sebagai salah satu kota yang berada di 3 besar provinsi dengan jumlah kasus TBC tertinggi, Kota Semarang mempunyai jumlah penderita TB (semua tipe) di tahun 2022 yang cukup besar yakni 4.653 kasus. Di wilayah gayamsari sendiri, jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan cukup banyak. Pada tahun 2023 Case Datection Rate (CDR) nya mengalami kenaikan menjadi 230 kasus. TB Anak di tahun 2023 juga mengalami kenaikan menjadi 71 kasus dari 10 kasus dan 17 kasus di tahun 2021 dan 2022.

Pembuatan flyer sebagai media promosi kesehatan yang berisi informasi mengenai pengertian, cara penularan, faktor resiko, gejala dan cara pencegahan tuberkulosis ini merupakan sebuah upaya mendorong perubahan perilaku masyarakat melalui pengetahuan (Knowledge), sikap (Atitude), dan tindakan (Practice). Diharapkan hal  ini dapat menjadi salah satu upaya dalam menurunkan kasus tuberkulosis di wilayah tersebut.

dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline