Lihat ke Halaman Asli

Nada Sofa

Mahasiswa

Rendah Tak Berarti Tidak Bisa Maju

Diperbarui: 15 Oktober 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Hallo teman-teman kangen gak nih ama aku? 

Aku mau kasih cerpen aku untuk kalian semoga bermanfaat ya. 

Di gelapnya sunyi malam aku DINI MUMTAZAH,selalu memikirkan hal-hal apa saja yang sudah aku lakukan terhadap diriku maupun orang lain, apakah aku sudah melakukan kegiatanku sesuai dengan catatan harianku?, apakah dihari ini aku melakukan kesalahan terhadap orang yang aku temui tadi?, apakah aku sudah melakukan hal yang terbaik seperti yang orang tuaku harapkan?, semua itu aku fikirkan dimalam gelap sunyi sebelum aku tidur.

Aku selalu menuangkan isi hatiku dalam do'a maupun tulisan, tulisan yg selalu aku kiaskan dalam kata-kata,tapi ketakutanku dalam menulis adalah tulisanku dibaca oleh orang yang tidak aku izinkan untuk membacanya. Pada suatu malam aku langsung tertidur karena terlalu lelah melakukan kegiatan diasrama dan disekolah aku meletakkan buku harianku tepat disebelahku tertidur. 

Keesokan harinya aku bangun sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh asrama.semuanya masih aman seakan buku yg aku lupa ditaruh dilemari itu tidak ada yang kepo untuk membacanya.

Aku berjalan kesekolah bersama temanku lalu aku melihat listi dia menengok kearahku seraya pandangannya berkata 'aku tau rahasiamu'. 

Aku tidak tau apa maksud dari pandangan itu dan aku hanya membalasnya dengan senyuman, jam pelajaran pun selesai waktunya jam istirahat hendak aku bangun dari kursi aku melihat listi bersama teman temannya menghampiriku dia berkata  "ngapain kamu disini kalo kamu gak mampu buat bayar semuanya!? ".seketika aku terkejut mendengar kalimat itu. 

" disini gak cocok buat orang rendahan kaya kamu, jangan mentang mentang kamu pinter kamu dapet beasiswa kamu bisa ngalahin aku dikelas ini! "Lanjut listi. Lalu dia pergi bersama teman-temannya sambil tersenyum bangga karena melihat aku terkejut dengan ucapannya dan listi berharap aku akan jatuh dan dia bisa menang menjadi juara kelas. 

Aku masih terkejut kenapa dia bisa tau, tapi aku tidak hiraukan apa yang dia bicarakan karena apa yang dia bicarakan itu benar dan aku tidak lemah seperti apa yang dia pikirkan, aku akan bangkit dengan semangat lebih banyak dari sebelumnya dan aku tunjukkan kepada dirinya kalo aku pantas berada disekolah ini walaupun hanya dengan beasiswa.

Sekian cerita yang bisa aku kasih semoga menghibur dan bermanfaat. Terimakasih sudah membaca

Wassalamu'alaikum Wr. Wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline