Lihat ke Halaman Asli

Nadania Fauzani Aisyfillah

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ilmu Dakwah: Sasaran Dakwah: dari Mukmin Kepada Muhsin dalam Dakwah Islam

Diperbarui: 11 Juni 2024   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Syamsul Yakin Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta & Nadania Fauzani Aisyfillah Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, seorang mukmin yang berhasil dalam ujian keimanannya akan berkembang menjadi seorang muhsin, yaitu seorang Muslim dengan keteguhan iman yang tinggi dan konsistensi dalam kebaikan perilaku, baik lahir maupun batin. Proses ini dimulai dari berislam dan beriman, kemudian mencapai puncaknya dalam keadaan berihsan.

Praktik berislam dapat digambarkan melalui dialog berikut. Selanjutnya ia berkata, "Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah menjawab, "Islam itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya". (HR. Muslim).

Sedangkan Iman dalam praktiknya dapat digambarkan melalui cuplikan kisah berikut. Orang itu kemudian berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman". Rasulullah menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk". Orang tadi berkata, "Engkau benar" (HR. Muslim).

Selanjutnya, dalam praktik, berihsan berarti "Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah Engkau melihat-Nya. Apabila tidak bisa  melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihatmu" (HR. Muslim).

Pembahasan sebelumnya menunjukkan adanya perbedaan praktis antara berislam, beriman, dan berihsan. Beriman berfokus pada keyakinan hati kepada Allah, sementara berislam berkaitan dengan tindakan nyata dari keimanan tersebut, seperti pelaksanaan ibadah. Berihsan adalah hasil dari berislam dan beriman, mencerminkan puncak kesalehan. Dakwah bertujuan untuk membawa seseorang dari keadaan kafir menjadi muslim, dari muslim menjadi mukmin, dan dari mukmin menjadi muhsin.

Dalam Al-Qur'an, orang-orang yang bertakwa (muttaqin) digambarkan sebagai mereka yang senantiasa berbuat baik (muhsinin). "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa" (QS. Ali Imran/3: 133).

Pada ayat selanjutnya dikemuka-kan ciri-ciri orang yang bertakwa secara detail. "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. Ali Imran/3: 134). Jadi ada hubungan antara muttaqin dan muhsinin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline