Lihat ke Halaman Asli

Nada Nadhifah

Freelance Content Writer

Waspada! Kenali Dampak Negatif Bakar Sampah Terhadap Kualitas Udara

Diperbarui: 25 Juni 2023   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bakar sampah yang mempengaruhi kualitas udara | Sumber: pexels/mustafa kl

Bakar sampah adalah salah satu cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk. Namun, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan orang-orang. Salah satu dampak negatif yang paling signifikan adalah terhadap kualitas udara.


Saat sampah dibakar, gas dan partikel berbahaya akan terlepas ke udara. Gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah antara lain meliputi karbon monoksida, sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Gas-gas ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, sakit kepala bahkan keracunan jika terhirup dalam jumlah yang cukup besar.

Selain itu, partikel kecil yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas udara. Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan iritasi, infeksi bahkan kanker paru-paru.

Dampak negatif membakar sampah terhadap kualitas udara tidak hanya terjadi di lingkungan sekitar tempat pembakaran sampah namun juga dapat menyebar ke lingkungan yang lebih luas. Partikel-partikel kecil yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat terbawa oleh angin dan menyebar ke lingkungan yang lebih jauh lagi. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara yang lebih luas dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menghindari praktik bakar sampah dan beralih ke pengelolaan sampah yang lebih teratur dan terkendali. Beberapa alternatif pengelolaan sampah yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan mendaur ulang sampah, memilah sampah organik dan non-organik, dan mengolah sampah menjadi energi.

Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan tindakan untuk mengurangi praktik bakar sampah. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan membangun fasilitas pengelolaan sampah yang lebih baik, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik, dan memberikan sanksi kepada pelaku pembakaran sampah yang tidak terkendali.

Kesimpulannya adalah bahwa membakar sampah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas udara. Gas dan partikel berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, sakit kepala, dan bahkan keracunan. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk menghindari praktik bakar sampah dan beralih ke pengelolaan sampah yang lebih teratur dan terkendali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline