Lihat ke Halaman Asli

Nada Nadhifah

Freelance Content Writer

Benarkah Anak dari Keluarga Broken Home Lebih Suka Mengekspresikan Diri pada Dunia Luar?

Diperbarui: 2 Juni 2023   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang anak melihat kedua orangtuanya bertengkar | Sumber: pexels/cottonbro

Keluarga merupakan landasan penting dalam membentuk perkembangan pada anak. Namun, ketika keluarga mengalami perceraian atau mengalami broken home, hal itu dapat mempengaruhi anak secara emosional dan sosial. Salah satu asumsi yang sering muncul adalah bahwa anak-anak dari keluarga broken home cenderung lebih suka mengekspresikan diri pada dunia luar. Lantas benarkah asumsi tersebut?

Pada umumnya, setiap individu memiliki kepribadian dan kecenderungan yang unik, tidak hanya tergantung pada status keluarga mereka. Meskipun pengalaman perceraian dapat mempengaruhi anak, hal itu tidak berarti mereka akan lebih suka mengekspresikan diri di luar keluarga mereka. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan perilaku dan mencari outlet kreatif atau sosial di luar keluarga mereka, sementara yang lain mungkin lebih memilih mengekspresikan diri melalui hubungan dekat dengan teman atau kegiatan di dalam keluarga.

Penyebab mengapa anak dari keluarga broken home cenderung mengekspresikan diri pada dunia luar juga dapat bermacam-macam. Beberapa alasan mungkin termasuk rasa kehilangan, mencari pengakuan, ingin memperoleh perhatian, atau bahkan mencari lingkungan yang lebih stabil. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak bereaksi secara berbeda terhadap situasi keluarga mereka dan tidak semua anak dari keluarga broken home akan memiliki preferensi yang sama dalam mengekspresikan diri.

Selain itu, dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya sangat penting dalam membentuk cara anak mengekspresikan diri. Ketika anak dari keluarga broken home mendapatkan dukungan emosional dan kesempatan untuk berbicara tentang perasaan mereka, mereka mungkin merasa lebih nyaman mengekspresikan diri di dalam keluarga. Sebaliknya, jika ada kurangnya komunikasi dan dukungan dari keluarga, anak mungkin akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri di luar lingkungan keluarga mereka.

Berdasarkan ulasan tersebut maka kesimpulannya adalah bahwa tidak dapat dikatakan secara umum bahwa anak-anak dari keluarga broken home lebih suka mengekspresikan diri pada dunia luar. Setiap anak bereaksi secara berbeda terhadap pengalaman keluarga mereka, dan banyak faktor yang memengaruhi preferensi mereka dalam mengekspresikan diri. Penting bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk memberikan dukungan, perhatian dan komunikasi yang memadai agar anak dapat mengekspresikan diri dengan nyaman dan sehat di dalam lingkungan keluarga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline