Lihat ke Halaman Asli

Nada Nadhifah

Freelance Content Writer

Mengapa Perceraian Orangtua Dapat Menjadi Penyebab Sang Anak Melakukan Penyimpangan?

Diperbarui: 1 Juni 2023   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orangtua yang bertengkar sehingga anak tergoda untuk melakukan perilaku menyimpang | Sumber: pexels/cottonbro

Perceraian orangtua merupakan peristiwa yang penuh tantangan dan dampak emosional bagi semua anggota keluarga, terutama bagi anak-anak. Salah satu aspek yang sering kali diabaikan adalah dampak perceraian yang dapat menyebabkan seorang anak melakukan penyimpangan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa perceraian orang tua dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada anak.

1. Ketidakstabilan Emosional

Perceraian orang tua menciptakan ketidakstabilan emosional dalam kehidupan sang anak. Proses perceraian sendiri sering kali memunculkan konflik, ketegangan dan perasaan tidak aman pada anak. Mereka mungkin merasa cemas, marah, sedih, kesal atau bingung tentang perubahan yang terjadi dalam keluarga mereka. Kurangnya kestabilan emosional ini dapat menyebabkan anak mencari cara yang tidak sehat untuk mengatasi emosi negatif mereka atau meluapkan emosi mereka kearah hal negatif, seperti perilaku menyimpang, termasuk pelanggaran hukum.

2. Gangguan dalam Kehidupan Sehari-hari

Perceraian orang tua seringkali membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari anak. Mereka mungkin mengalami pindah rumah, pergantian sekolah, atau penyesuaian kehidupan dengan rutinitas yang baru. Perubahan ini dapat menimbulkan stress dan ketidakstabilan pada anak. Ketidakpastian dan kesulitan beradaptasi dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak, sehingga meningkatkan risiko perilaku menyimpang.

3. Kehilangan Rasa Keamanan dan Kontrol

Perceraian orang tua seringkali menyebabkan anak kehilangan rasa keamanan dan kontrol atas hidup mereka. Mereka mungkin merasa terlempar di tengah konflik orangtua dan menjadi saksi pertengkaran atau bahkan perselisihan yang menghancurkan mereka. Ketidakpastian mengenai masa depan keluarga dan kurangnya stabilitas dapat membuat anak merasa tidak berdaya dan kehilangan kontrol atas hidup mereka. Ini dapat mendorong mereka untuk mencari rasa keamanan dan kontrol melalui perilaku menyimpang sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka yang tidak terkendali.

4. Kurangnya Pengawasan dan Pengarahan

Perceraian orangtua sering kali mengakibatkan kurangnya pengawasan dan pengarahan yang konsisten dalam kehidupan anak. Orangtua mungkin sibuk dengan proses perceraian dan tuntutan pribadi mereka, yang menyebabkan mereka kurang dapat memberikan perhatian dan bimbingan yang dibutuhkan oleh sang anak. Kurangnya pengawasan dan pengarahan yang konsisten dapat menyebabkan anak tergoda untuk terlibat dalam perilaku menyimpang, karena mereka merasa tidak diawasi dan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline