Lihat ke Halaman Asli

Nada Nadhifah

Freelance Content Writer

Mengapa Game Online Membuat Kecanduan pada Para Remaja?

Diperbarui: 1 Juni 2023   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi para remaja yang kecanduan bermain game online | Sumber: pexels/yan krukau

Dalam beberapa tahun terakhir, game online telah menjadi fenomena yang mendominasi industri hiburan di kalangan remaja. Meskipun ada manfaat positif yang dapat diperoleh dari bermain game online, muncul juga kekhawatiran akan potensi kecanduan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan para remaja. Artikel ini akan menjelaskan mengapa game online sering kali membuat kecanduan pada para remaja.

1. Stimulasi Visual dan Interaksi Sosial

Salah satu alasan utama mengapa game online bisa membuat kecanduan karena stimulasi visual yang kuat. Game online cenderung menawarkan grafik yang menarik, menggugah mata dan lingkungan yang juga menggugah imajinasi. Remaja sering kali terpukau oleh pengalaman visual yang intens ini, sehingga mereka terus bermain demi mendapatkan penghargaan dan pencapaian dalam permainan online tersebut. Selain itu, adanya interaksi sosial melalui fitur chat atau bermain dengan teman-teman juga meningkatkan daya tarik tinggi game online bagi remaja.

2. Rasa Pencapaian dan Ketertarikan Berkelanjutan

Game online dirancang sedemikian rupa untuk memberikan rasa pencapaian yang instan kepada para pemainnya. Mereka sering kali menyajikan sistem level, hasil penghargaan dan hadiah yang membuat pemain merasa puas ketika mereka mencapai tujuan permainan. Keberhasilan ini memicu pelepasan dopamin dalam otak, zat kimia yang terkait dengan perasaan senang dan kepuasan tersendiri. Dorongan ini mendorong remaja untuk terus bermain, mencari lebih banyak pencapaian dan mempertahankan tingkat kesenangan yang sama.

3. Pelarian dari Kehidupan Nyata

Bagi beberapa remaja, game online menjadi sarana pelarian dari masalah dan stress dalam kehidupan nyata. Game menyediakan dunia virtual di mana mereka dapat menjadi karakter yang berbeda dan menghadapi tantangan yang berbeda juga. Dalam beberapa kasus, kecanduan game online bisa menjadi hasil dari kesulitan sosial, tekanan akademik, atau masalah emosional yang mereka hadapi di dunia nyata. Ketika mereka merasa sulit mengatasi masalah di dunia nyata, mereka cenderung mencari kenyamanan dan pengalaman positif melalui game online yang disukai.

4. Faktor Kompetisi dan Rasa Kepemilikan

Game online sering kali menekankan elemen kompetisi dan rasa kepemilikan. Pemain dapat bersaing dengan pemain lain dalam rangking dan turnamen, yang meningkatkan dorongan untuk terus bermain dan menjadi yang terbaik. Mereka merasa ingin paling unggul dibandingkan dengan yang lain. Selain itu, pembelian dalam game seperti item virtual, skin, atau perlengkapan khusus juga menjadi faktor yang memperkuat kecanduan bagi remaja. Rasa kepemilikan ini membuat pemain merasa telah menginvestasikan waktu, uang, dan upaya dalam permainan, sehingga mereka merasa sulit untuk melepaskan diri dan meninggalkan game online tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline