Karya ilmiah merupakan laporan yang ditulis dan diterbitkan berdasarkan hasil penelitian yang disusun secara sistematis dengan mengikuti kaidah dan etika keilmuan yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok.
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat standar, kaidah, serta aturan khusus yang perlu diperhatikan. Penggunaan tanda baca dan intonasi sangat berpengaruh pada penulisan karya ilmiah, karena dapat merubah persfektif dan daya pikir pembaca.
Setiap hal yang berhubungan dengan karya ilmiah kuncinya adalah ide. Ide sangat dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah karena tanpa adanya pemikiran dan ide, karya ilmiah tidak akan tercipta.
1. Karakteristik Karya Ilmiah
- Logis
Dalam menulis karya ilmiah kita harus memasukan fakta yang logis, artinya masuk akal dan sesuai dengan logika serta dapat ditangkap dengan daya nalar.
- Sistematis
Penulisan karya ilmiah harus sistematis dan teratur sesuai dengan ketentuan penulisan.
- Etis
Artinya sesuai dengan etika perilaku yang disepakati oleh umum. Sebuah karya ilmiah harus dapat diuji kebenarannya, apakah sesuai dengan data ataupun fakta yang ada.
2. Konsep Berpikir
Dalam membuat karya ilmiah, kita harus mempunyai critical thinking atau pemikiran yang kritis. Ada 3 fungsi dasar dalam berpikir kritis diantaranya:
- Fakta
Cari tahu terlebih dahulu fakta dan sumber masalahnya berdasarkan teori korespondensi.
- Masalah
Setelah tahu faktanya, maka penulis lanjut menganalisis akar permasalahan untuk dapat menemukan rumusan masalah dan mencari motif atau latar belakang masalah pada topik tersebut.
- Solusi
Setelah motifnya terungkap, selanjutnya penulis dapat mencari Solusi dari permasalahan dengan mempertimbangkan beberapa hal. Dalam hal ini, penulis dituntut untuk dapat berfikiran cerdas agar bisa memetakan pola serta menguraikan masalah yang ada.
Cara menganalisi suatu masalah atau peristiwa dapat menggunakan rumus 5W1H yaitu What, Who, When, Why, Where, dan How yang artinya Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana, dan Bagaimana.
3. Cara Menemukan Karya Ilmiah
- Melakukan browsing di internet.
- Membaca pada buku ataupun koran.
- Mengamati langsung obyek yang dijadikan pembahasan.
- Berdiskusi dengan orang lain.
- Melakukan observasi terkait topik yang ingin dibahas.
- Berkonsultasi pada ahlinya.
4. Pola Pikir Ilmiah
Pola pikir ilmiah merupakan proses berpikir secara sistematis untuk menemukan dan memperoleh pengetahuan ilmiah yang ada. Dalam pola pikir ilmiah, ada yang disebut induktif dan deduktif.
- Induktif
Merupakan pola pikir pengambilan ide dari pengamatan dan observasi dari data yang spesifiik lalu menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
- Deduktif
Merupakan pola pikir pengambilan ide dari kesimpulan umum, kemudian menjadi suatu pemikiran yang khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H