Lihat ke Halaman Asli

Nina Nasution: Keluarga, Awal Sebuah Bisnis

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14304599362002152468

Industri kreatifmerupakan kumpulan kegiatan perekonomian yang didasari atas kreativitas, keterampilan, serta bakat yang dimiliki seseorang. Saat ini pemerintah sangat menggalakkan program tersebut agar dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Ninasution adalah contoh dari pelaku industri kreatif yang baru saja memulai bisnis kecil-kecilannya. Perempuan yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1- nya ini membuka bisnis di bidang kuliner dan kerajinan tangan (handmade). Keinginan dan bakat berbisnisnya sebenarnya sudah dirasakan Nina sejak ia masih duduk di bangku SD. “Waktu itu bantuin Umi jualan pakaian jadi, ditawarin ke guru-guru di sekolah, ternyata laku juga”, ujar perempuan kelahiran Kuala Lumpur, 20 Januari 1992 ini.

Ibu atau yang biasa ia sebut Umi sangat memegang peranan penting dalam usaha yang dibangun oleh Nina. Usaha ini diawali oleh keinginan Nina untuk membantu meringankan pekerjaan ibundanya yang seorang single parent dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.“ Umi yang ngajarin cara buat kue dan cara buat kerajinan tangan itu”, jawab Nina saat ditanya siapa yang mengajarinya cara membuat kue dan kerajinan tangan tersebut.

Bisnis kue sebenarnya sudah dimulai terlebih dahulu oleh Umi pada tahun 2010, Nina awalnya hanya mengambil peranan kecil saja. Namun belakangan Nina juga membuat kue kering dan kue ulang tahun sendiri. Untuk usaha kue ini Nina dan Uminya hanya membuat sesuai pesanan dari pelanggan. Namun ada satu kue yang menjadi best seller dan hanya mereka yang tahu resepnya, yang diberi nama Florence. Pendapatan bersih yang diperoleh mencapai 1-1,5 juta rupiah, tergantung jumlah pesanan setiap bulannya. Nina juga memasarkan usaha kuenya ini melalui media berbagi foto, Instagram, dengan nama akunnya sendiri yaitu @ninasution2.

Selain bisnis kue, Nina juga membuat handmade dari bahan tali kur yang bisa dibentuk dan menghasilkan kerajinan tangan berupa tas, sarung handphone, sarung laptop, sarung tablet, tempat tisu, sarung tempat makanan dan juga sebagai sarung botol minuman. Dalam pengerjaan biasanya ia bekerjasama dengan Umi dan adik perempuannya. Nina dan Uminya biasanya membuat tas sedangkan adiknya membuat sarung handphone dan tempat botol minuman. Bisnis ini sebenarnya sudah dimulai pada akhir tahun 2014, saat Nina masih aktifkuliah, namun secara resmi menerima banyak orderan pada saat ia telah menamatkan pendidikan S1-nya dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, pada awal tahun 2015. Nina juga memasarkan hasil kerajinan tangannya ini ke akun instagram yang ia buat, @handmade.gallery. Saat ini penghasilan yang bisa ia peroleh dari kerajinan tangan ini bisa mencapai 1 juta rupiah.

14304600701861287424



143046015479075015

Yang unik dari kerajinan tangan buatan Nina ini adalah bahan yang terbuat dari tali kur, dibanding kerajinan tangan lain terbuat dari benang wol yang dirajut,harga yang terjangkau, biasanya satu buah tas dijual dengan harga kisaran Rp 80000- Rp 180000, serta waktu pembuatan yang cukup lama sekitar dua minggu untuk satu buah tas. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam menganyam tali kur hingga menjadi sebuat tas. Keistimewaan lain adalah pelanggan dapat menyesuaikan bentuk tas dengan keinginan mereka atau dibuat berdasarkan keinginan konsumen.

“Kesulitannya paling di modal sama ketersediaan bahan dasar, tali kurnya susah didapatkan soalnya”, terang Nina mengenai kendala apa yang dihadapainya. Sekarang ini, Nina masih disibukkan dengan pengerjaan beberapa pesanan yang sudah ia terima, baik yang berasal dari Medan maupun dari luar Sumatera seperti dari Jakarta dan Bandung. “Impiannya pengen punya bakery sendiri dan ada pekerja yang mau bantuin buat kerajinan tangan itu. Tapi masih belum kesampaian nih”, candanya ketika ditanya harapan mengenai kelangsungan bisnisnya.

1430460238272977439



Selain mengurusi bisnis, Nina juga masih berkeinginan untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2. Ia memilih melanjutkan studinya di luar negeri yaitu Inggris, dan saat ini sedang berupaya mendapatkan beasiswa agar segera mewujudkan keinginannya tersebut. Walaupun keinginannya studi ke Inggris, ia tetap menjalankan usahanya. “Umi dan adik saya buat di Indonesia, saya buat di Inggris dong. Hehehe”, jawab Nina ketika ditanyai mengenai kelanjutan usahanya.

1430460345721543754


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline