Lihat ke Halaman Asli

Nacita Azizah

Institut Agama Islam Negeri Kudus

Rencana Pembangunanan Jalan Tol Demak-Tuban di Desa Plumbungan, Pati

Diperbarui: 28 Juni 2022   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

dokpri

dokpri

dokpri

Perencanaan pembangunanan jalan tol Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang sampai Tuban memerlukan lahan yang sangat besar. Desa Plumbungan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati merupakan salah satu desa yang terkena pembangunan jalan tol. Di desa ini yang terdampak pembangunan jalan tol tidak hanya tanah sawah saja, melainkan ada rumah, tanah dan pekarangan. Jumlah rumah yang terdampak pembangunan jalan tol ada sekitar 115 rumah, tanah pekarangan 39 petak, tanah sawah 71 petak. Ada juga musholah yang terkena yaitu 2. Data tersebut masih sementara yang dimiliki pemerintah desa.

Sosialisasi Perencanaan pembangunanan jalan tol Demak – Tuban telah diadakan di Desa babalan tepatnya pada hari Rabu tanggal 9 Februari 2022. Pada sosialisasi ini di jelaskan oleh Kementrian PUPR Kabupaten Pati. Mengenai seputar pembangunan jalan tol. Serta di berikan data tanah rumah, sawah, dan pekarangan.

Banyak sekali sawah yang terkena pembangunan jalan tol karena dari pihak pembangun jalan tol terkait lebih menghendaki sawah yang terkena daripada rumah warga. Jika sawah yang terkena pastinya para pemilik tanah tidak begitu keberatan. Bagi pemilik rumah yang terkena pembangunanan jalan tol gelisah dan bingung akan tempat tinggal.

Pihak desa membantu mencari tanah sawah yang diberi kapling. Tentunya tanah ini tidak gratis. Upaya pemerintah desa ini semata-mata agar warga desa Plumbungan tetap berada di Desa ini. Karena warga desa Plumbungan memiliki tanah rumah sudah turun temurun dan tentunya sudah nyaman dengan keadaan sekitar, jika harus pindah ke desa lain pastinya harus menyesuaikan lagi.

“Mugo-mugo yo ndang-ndang lek ono kepastian, karena warga juga resah” ujar kepala desa Plumbungan. Karena para warga pastinya bingung akan bertempat tinggal dimana jika pemberitahuan terlalu mepet. Tetapi kepala desa Plumbungan berharap segera ada kepastian karena warga desa khawatir akan tempat tinggal.

Adanya Perencanaan pembangunanan jalan tol ini ada yang setuju maupun tidak. Ada yang setuju karena uang ganti rugi yang diberikan cukup besar. Ada juga yang tidak setuju karena ada  rumah yang baru selesai dibangun dan cukup mewah, maka tidak sebanding dengan uang ganti rugi.

“Mugo-mugo yo ndang-ndang lek ono kepastian, karena warga juga resah” ujar kepala desa Plumbungan. Karena para warga pastinya bingung akan bertempat tinggal dimana jika pemberitahuan terlalu mepet. Maka dari itu kepala desa Plumbungan berharap segera ada kepastian karena warga desa khawatir akan tempat tinggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline