Keamanan penting buat kita. Terorisme sangat penting untuk kita eliminir. Kekuasaan juga penting untuk kita kontrol. Jadi, baik isu bom maupun isu 'abuse of power'-nya SBY yang dirilis oleh dua media Australia perlu kita sikapi. Salah satu dari isu itu tidak boleh membuat isu satunya lagi luput dari perhatian kita. Bagi yang ahli masalah terorisme silakan komen soal gejala bertaburnya bom minggu ini, bagi yang ahli soal politik dan pemerintahan silakan kaji serius bocoran Wikileaks tentang abuse of power-nya SBY itu.
Memang belakangan ini sangat banyak masalah yang musti kita hadapi, kaji, bincangkan dan -- lebih penting lagi -- kita selesaikan. Belum juga tuntas urusan Gayus, kita dilabrak harga cabe rawit. Hampir berbulan antrian kendaraan di penyeberangan Merak - Bakauheni tak juga terselesaiakan. Lalu menyusul pula isu kejahatan kekuasaan yang dirilis di koran negara tetangga kita. Belum sempat kita pancangkan kuda-kuda untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, sekarang kita diteror oleh taburan bom (ditambah bom ecek-ecek) di berbagai daerah.
Lalu kita mau apa sekarang?
Tentu kita tak boleh larut dalam ketakutan karena ancaman bom. Bairkanlah polisi dan Densus yang presitisius itu menyelesaikan urusan bom sambil kita terus meningkatkan kewaspadaan. Tetapi jangan lupa bahwa penyelesaian antrian kendaraan di Merak harus segera dilakukan karena ini berkaitan dengan suplai barang dan jasa bagi keperluan rakyat banyak.
Selesaikanlah pula kasus Gayus agar rakyat percaya kepada penegakan hukum. Jangan biarkan inpres menjadi macam ompong. Kalau inpres tentang penyelesaian kasus Gayus dan Mafia hukum hanya sekedar basa-basi maka ini menjadi bukti abuse of power yang jadi bisik-bisik tetangga (sekarang bisikannya makin kencang kedengaran).
Tentu selain apa yang saya sebutkan masih banyak masalah yang kita hadapi sebagai bangsa. Mari kita hadapi bersama sesuai peran dan kapasitas masing-masing. Jangan sampai satu masalah belum beres diurus, kita sudah lompat pada masalah lainnya.
Masalah besar kemungkinan masih akan datang menghampiri kita. Bahkan menurut para ahli, mungkin kita masih akan menghadapi masalah gempa besar seperti jepang. Sebelum masalah besar itu datang mari kita selesaikan masalah yang ada di depan mata. Kita tak boleh meninggalkan masalah kecil hanya dengan alasan masih ada masalah besar yang mendesak. Kita dahulukan yang penting dan mendesak tanpa meninggalkan masalah sebelumnya yang sudah kita hadapi lebih dulu.
Selamat berjuang Indonesiaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H