Lihat ke Halaman Asli

Nabil Zuhdi falah

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Edukasi Manajemen Stres dan Pencegahan Stunting Melalui Seminar Yang Digelar Mahasiswa Psikologi Untag Surabaya di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

Diperbarui: 9 Juli 2024   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Fasilitator Seminar

Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ikut serta dalam kegiatan Sekolah Orangtua Hebat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Program ini di selenggarakan di beberapa kecamatan yang ada di Surabaya guna meningkatkan wawasan serta kesadaran para orang tua agar dapat meningkatkan kualitas pemahaman mereka mengenai permasalahan-permasalahan yang sedang di hadapi di tiap-tiap kecamatan.

Berdasarkan hasil dari observasi dan diskusi kami pada tiap-tiap kelurahan yang ada di kecamatan tambaksari ini adalah, bagaimana para orangtua agar dapat memanajemen stresnya dengan baik dari tekanan-tekanan yang sering mereka alami, entah itu tekanan yang bersumber dari tuntutan pekerjaan, tuntutan finansial, hubungan sosial, kesehatan dan lain-lain. Kemudian tidak hanya manajemen stres kami juga menambahkan beberapa materi mengenai bagaimana stunting dapat di atasi agar angka stunting yang terjadi di Kota Surabaya dapat menurun. Kami harap dengan adanya program seminar yang kami gelar ini dapat memberikan wawasan baru serta dapat menyelesaikan perasalahan-permasalahan yang kerap dialami oleh para orangtua yang ada di kecamatan tambaksari tersebut.

Seminar di gelar pada hari Jumat 28 Juni 2024 yang berlokasi di Kantor Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Pada seminar tersebut pemateri memberikan beberapa materi mengenai bagaimana caranya agar para orangtua dapat memanajemen stresnya dengan baik dan memberikan beberapa pengertian stres serta cara menanggulangi stres akibat tekanan-tekanan yang sering terjadi, kemudian pemateri juga memberikan penjelasan mengenai apa kaitannya stres terhadap resiko stunting yang terjadi kepada anak.

Dokumentasi Peserta Seminar Kecamatan Tambaksari

Apabila stres yang dialami oleh orangtua tidak dapat teratasi dengan baik maka akan menimbulkan beberapa dampak negatif terutama bagi anak-anaknya. Dengan kondisi ibu yang tidak stabil akan mengakibatkan kurangnya perhatian orangtua terhadap anak-anaknya termasuk ke dalam pola asuh yang diberikan ibu kepada anak menjadi kurang optimal. Stunting sendiri terjadi akibat kurangnya perhatian orang tua selama masa kehamilan dimana ibu yang kondisi emosionalnya tidak baik cendrung tidak memperhatikan asupan gizi apa yang seharusnya mereka penuhi agar si bayi dapat tumbuh dengan sehat, jika asupan yang diberikan ibu tidak sehat maka hal tersebut yang kemudian akan mengakibatkan anak mengalami stunting.

Dilansir dari dinas kesehatan Kabupaten Bandung. Pemenuhan gizi selama kehamilan merupakan hal penting untuk diperhatikan. Ibu hamil yang mengalami kurang gizi beresiko ,melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah. Oleh karena itulah, ibu hamil perlu memahami dan menjalankan pola hidup sehat gizi seimbang agar keadaaan gizi ibu terjaga serta janin tetap sehat.

Seminar yang diadakan di Kecamatan Tambaksari memberikan edukasi kepada peserta tentang beberapa tips untuk mengelola stres dengan baik melalui berbagai metode yang diajarkan dalam seminar tersebut. Kemudian tidak hanya materi saja yang kami berikan pada seminar tersebut melainkan kami juga memberikan beberapa produk yang kami ciptakan seperti buku saku dan poster mengenai bagaimana cara manajemen stres dan pencegahan stunting.

Kami berharap bahwa seminar ini, beserta produk yang kami kembangkan, dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang manajemen stres dan pencegahan stunting, sehingga peserta dapat menerapkan pengetahuan tersebut dengan efektif setelah acara berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline