Lihat ke Halaman Asli

Nabil Makarim

Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Strategi Indonesia terhadap Piala Dunia U-20 2023

Diperbarui: 21 Juni 2022   03:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piala Dunia U-20 merupakan mega event olahraga dua tahun sekali yang diselenggarakan oleh FIFA (Fdration Internationale de Football Association). Untuk pertama kalinya, negara Indonesia menjadi tuan rumah perlombaan Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang. 

Sebelumnya Piala Dunia U-20 akan dilaksanakan pada tahun 2021, namun gagal karena banyaknya kasus positif pandemi COVID-19 di Indonesia. Dalam pandangan negara Indonesia, ini merupakan kesempatan untuk bangkit dan memperluas diplomasi dan kerjasama kepada pemimpin internasional. 

Sehingga akhirnya Indonesia bersedia dan mampu perihal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kepada FIFA. Menjadi tuan rumah dalam mega event ini dapat menjadi pusat perhatian dunia internasional. 

Utamanya perhatian-perhatian dari berbagai negara yang sudah maju dan organisasi internasional lainnya. Ditambah lagi pengadaan mega event setelah adanya pandemi COVID-19, membuktikan bahwa negara Indonesia sendiri dapat mengatasi pandemi dan lebih maju dari negara lainnya.

Tidak mudah bagi negara Indonesia untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20. Utamanya karena saat ini ekonomi Indonesia sedang merosot dari berbagai sektor, diakibatkan karena dampak dari pandemi COVID-19. Ini merupakan tantangan baru bagi negara Indonesia untuk bangkit kembali dan bersinar di dunia internasional. 

Dengan sikap mampunya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, nantinya negara Indonesia akan menjadi pusat perhatian dan mendapatkan banyak perhatian dari negara-negara lain. 

Tentunya banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh negara Indonesia dalam kelancaran pelaksanaan acara tersebut. Utamanya merupakan fasilitas-fasilitas yang bertaraf internasional seperti rumah sakit, tempat penginapan atlet, dan stadion multifungsi. 

Hal tersebut mengharuskan Indonesia untuk mengecek kembali fasilitas-fasilitas yang sudah ada, dan menata ulang sesuai taraf internasional.

Strategi pemerintah negara Indonesia dalam persiapan Piala Dunia U-20 2023, merupakan inspeksi stadion besar multifungsi yang ada di berbagai daerah. Jonni Mardizal sebagai pelaksana tugas Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (SESMENPORA), mengatakan pemerintah Indonesia akan menata kembali stadion yang tersebar di enam kota besar di Indonesia (Saleh, 2022). 

Ke-enam stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Manahan (Solo), Dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). 

Dikarenakan adanya pengunduran jadwal Piala Dunia U-20 pada tahun 2021, ke-enam stadion tersebut memerlukan adanya pemeliharaan sampai terlaksananya acara tersebut. Ini merupakan beban yang dirasakan oleh negara Indonesia, sehingga Indonesia harus mengeluarkan anggaran daerah untuk pemeliharaan khusus stadion di ke-enam daerah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline