sumber gambar:neu-belajar sebagai sumber investasi
"INVESTASI terbaik yang dapat dilakukan adalah investasi pada diri sendiri. Semakin banyak belajar, semakin banyak yang akan dihasilkan." --Warren Buffet
Awal ketika mendengar istilah ini, saya tak punya definisi yang tepat menjelaskannya. Bahkan bagi sebagian orang awam, kosakata baru ini terdengar aneh. Apakah ini masih berkaitan dengan paradigma lama-tentang otak dan kecerdasan?.
Mengapa harus menggunakan istilah "ber- investasi"?. Ternyata, masih berkaitan paradigma lama, investasi pada organ tubuh teratas, yaitu otak, berupa investasi ilmu. Investasinya tidak selalu dalam ukuran fisik, tapi juga dalam wujud immateril-ilmu pengetahuan. Jenis investasi yang tak akan bikin kita tekor!.
BACA JUGA: Menjadi Burung Finch yang Terakhir
Bahkan ilmu, adalah investasi pengantar pada keberhasilan, bidang apa pun. Ketika kita ingin memahami tentang saham, kita ingin terjun ke investasi properti, menyelami bisnis, menjadi freelancer, apa pun itu, semuanya butuh ilmu! Bentuk investasinya bisa saja berupa: investasi spiritual, penguatan kemampuan spiritual.
Untuk investasi keterampilan, saya gunakan webinar, tutorial dari You- Tube untuk mendesain dan merancang website personal secara mandiri. Di bidang investasi sosial, bergabung dalam sebuah lembaga filantropi, yang menjangkau anak dan perempuan, dalam penguatan literasi di desa.
Mencari peluang
Selama daring, aktifitas studi terasa nyaman dengan semua fleksibiltas, tapi seiring waktu, rutinitas selama setahun terasa menjemukan, justru membuat kita membuang waktu berharga (waste time). Sebenarnya, sebelum mengenal istilah investasi leher ke atas, saya sudah terbiasa memuat planning.
Salah satunya dengan mendesain, merancang website secara mandiri, mengikuti webinar dengan tema berbeda. Walhasil, sekarang mengelola platform media online pengembangan karier milenial hasil rancangan sendiri, meskipun masih banyak titik lemah, karena hasil studi autodidak secara daring dari banyak sumber.
Bagaimana kita memulai investasinya? Di mana kita bisa mendapatkan peluangnya?. Sebenarnya investasi ini diperuntukkan bagi siapapun penggemar peningkatkan kualitas diri. Istilah ini jelas berkaitan dengan otak sebagai organ berpikir manusia yang bisa terus dikembangkan kemampuannya.
Menariknya, investasi otak alias leher ke atas ini tidak melulu bicara soal asupan makanan atau nutrisi, tapi jauh lebih dalam lagi, investasi khusus berkaitan dengan mindset alias pola pikir.
Makanya, para tokoh atau influencer sangat sering mengingatkan bahwa kesuksesan erat banget kaitannya dengan pola pikir yang merupakan buah dari investasi pengetahuan. Tak ada istilah terlambat untuk belajar.
"Siapa pun yang berhenti belajar, berarti ia sudah berada di fase tua. Meskipun ia masih berusia 20 tahun, atau mungkin juga 80 tahun. Karena siapa pun yang masih ingin terus belajar akan tetap awet muda"--Henry Ford.