Lihat ke Halaman Asli

Tentang Hujan

Diperbarui: 30 April 2024   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan maukah kau marah-marah di kepalaku? kebetulan di sana sangat gelap, kau bisa menumpahkan semua gelisahmu yang kau endap.barangkali jika marahmu berlangsung cukup lama, pikiran - pikiran burukku bisa kau hanyutkan,kau bisa merasa tentram.

Hujan maukah kau menyuburkan rindu di dadaku? sudah seminggu rindu itu kekeringan tanpa pelukan kekasih, meski sudah kuasih dengan puisi, tumbuhnya masih saja berjalan pasi.

Hujan semoga kau selalu riang .meski diolok-olok sebagian orang karena datangmu menghambat kehidupan. tetapi aku selalu senang karena nyanyianmu menyamarkan kegundahan dan karenanya aku jadi merasa tentram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline