Lihat ke Halaman Asli

Sudah Dilarang, Masyarakat Tetap Mudik

Diperbarui: 22 Juni 2021   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://sumut.inews.id/berita/resmi-pemerintah-larang-mudik-lebaran-2021

Hari raya idul fitri yang jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021 merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada momen lebaran seperti ini pasti masyarakat akan pergi mudik atau pulang kampung untuk bertemu dan merayakan hari lebaran dengan keluarga yang sudah lama tidak dijumpai.

Namun, mengingat masa pandemic Covid-19 yang tak kunjung selesai ini pemerintah menegaskan larangan mudik melalui Surat Edaran tentang peniadaan mudik lebaran mulai dari 6 mei hingga 17 mei 2021. Larangan ini untuk mencegah meningkatnya angka penyebaran virus Covid-19. Tidak hanya untuk jalur darat, larangan ini juga diberlakukan untuk jalur Laut dan Udara.

Pemerintah telah memutuskan larangan mudik dari jauh-jauh hari karena mengingat pada tahun lalu telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 setelah libur panjang. 

Kasus pertama pada saat idul fitri 2020 terjadi kenaikan kasus harian sebesar 93% dan kasus kematian mingguan sebesar 66%. Kasus kedua terjadi pada 20-23 agustus 2020 kenaikan kasus harian sebesar 119% dan kematian mingguan meningkat sebanyak 57%. 

Meskipun pemerintah sudah melarang mudik lebaran, namun banyak masyarakat yang tidak menghiraukan larangan tersebut. Mereka tetap mencoba pergi mudik dengan berbagai cara meskipun harus melanggar aturan. Bahkan ada yang nekat menerobos penyekatan, pengemudi bermotor bergerombolan hingga pemudik yang menggunakan mobil menabrak polisi demi menghindari pemeriksaan. 

Dari aksi nekat para pemudik tersebut, telah ditemukan sebanyak 15 pemudik di Jabar dinyatakan terpapar Covid-19. Ini merupakan hasil dari tes di beberapa posko penyekatan mudik yang ada. 

Seharusnya masyarakat lebih peduli dan menaati kebijakan larangan mudik dari pemerintah tersebut. Karena ini juga untuk kebaikan bersama. Jika masyarakat tetap tidak peduli, mau sampai kapan kita tetap di masa pandemik Covid-19 yang tak kunjung selesai ini. 

Jika memang ingin merayakan hari lebaran dengan keluarga, kita bisa merayakannya melalui daring seperti video call dengan keluarga, meskipun memang rasanya tidak seperti bertemu secara langsung. Tapi setidaknya itu cukup untuk mengurangi rasa rindu dengan keluarga jauh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline