Lihat ke Halaman Asli

Nabillah Anisa Cahyani

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mengukir Asa di Pinggiran Kota Surabaya, Sekolah Rakyat Hadir Untuk Masa Depan Bangsa

Diperbarui: 11 Januari 2025   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Peresmian Sekolah Rakyat Garda Putri di Resto Jos Gandos, Jemursari, Surabaya. Foto Kompasiana/Nabillah

SURABAYA (27/12/2024) - Di bawah bayang nama besar Sang Proklamator, Puti Guntur Soekarno, Cucu Presiden pertama Republik Indonesia, terus meneguhkan visinya dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa. Melalui inisiatif yang lahir dari tangan relawan Garda Puti, beliau mendirikan Sekolah Rakyat, sebagai wadah pendidikan untuk anak-anak di wilayah pinggiran Surabaya. Program ini digagas oleh relawan Garda Puti untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan keterampilan hidup bagi mereka yang selama ini terabaikan.

Melalui upaya nyata ini, Sekolah Rakyat dirancang sebagai ruang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, melainkan membangun keterampilan hidup (soft skills). Dalam peluncurannya, Tenaga Ahli DPR RI, Aliyudin, menjelaskan bahwa program ini berakar dari dorongan kuat Mbak Puti Guntur Soekarno untuk mendekatkan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Sekolah Rakyat adalah inisiatif dari relawan Garda Puti atas amanah dari Mbak Puti Guntur Soekarno. Mbak Puti selalu mendorong relawan untuk turun langsung ke masyarakat dan membantu mereka” ujar Aliyudin. Jumat (27/12/2024), dikutip dari iNews.


Sebelumnya, relawan Garda Puti telah berperan aktif melalui program beasiswa seperti KIP dan PIP. Kini, Sekolah Rakyat hadir sebagai ruang pengabdian baru. Bahkan melibatkan mahasiswa dari berbagai Universitas di Surabaya, termasuk Unair, Unesa, UPN, Untag, dan UWKS. Nantinya, para relawan mahasiswa akan memberikan pembelajaran interaktif yang menggabungkan konsep bermain, edukasi, dan pengembangan keterampilan hidup.

"Sekolah Rakyat bukan sekadar bimbingan belajar, tetapi juga tempat di mana anak-anak mendapatkan keterampilan hidup yang bermanfaat," jelas Aliyudin.

Rusalle, Selaku Ketua Sekolah Rakyat, menekankan pentingnya program ini dalam menekan angka buta huruf di Jawa Timur. "Kami hadir untuk mencerdaskan anak bangsa, khususnya mereka yang sulit mengakses pendidikan. Dengan kontribusi para relawan, kami yakin ini menjadi awal perubahan besar," ujar Rusalle, Jumat (27/12/2024) dikutip dari iNews.

Sambutan Ketua Sekolah Rakyat, Rusalle dihadiri Volunteer dari Kampus di Surabaya. Foto Kompasiana/Nabillah

Salah satu Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Nabillah Anisa juga turut berpartisipasi dalam menjadi Panitia (Master of Ceremony) pada acara Launching Sekolah Rakyat.“Program dari Mbak Puti ini layak untuk diapresiasi. Mengingat masih banyak anak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak di pinggiran Kota Surabaya. Dan malam ini, dengan rasa syukur dan bangga saya bisa menjadi pemandu acara bukan hanya sebagai suatu peresmian melainkan menjadi saksi dimulainya sebuah perjalanan besar.” Ujar Nabillah, Jumat (27/12/2024) .  

Lebih dari sekadar bimbingan belajar, Sekolah Rakyat juga menawarkan pembekalan keterampilan khusus seperti public speaking, dasar bisnis, dan kreativitas. Dengan menjangkau lebih dari 10 wilayah pinggiran Surabaya, program ini diharapkan menjadi simbol harapan baru, tak hanya bagi anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga sebagai bukti peran nyata generasi muda dalam membangun masa depan bangsa.

Editor : Nabillah Anisa Cahyani 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline